PANGKEP SULSEL - Kepala SMKN 1 Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan Syahruddin Rahmat di dampingi Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan SMKN 1 Pangkep Ismudhaji, saat di temui seusai melakukan upacara peringatan hari guru Nasional Selasa ( 15/11/2025).
Syahruddin Rahmat berkata bahwa Hari Guru Nasional yang diperingati setiap 25 November bukan sekadar momentum seremonial, tetapi sebuah ruang renungan bersama tentang peran mulia guru dalam perjalanan bangsa. Di tengah derasnya tantangan zaman, guru tetap menjadi sosok yang menyalakan harapan, merawat akhlak, dan membentuk karakter generasi muda. Tanpa kehadiran mereka, sekolah hanya akan menjadi bangunan kosong tanpa ruh pendidikan.
Menurutnya bahwa Guru hari ini menghadapi tantangan yang jauh lebih kompleks dibanding masa sebelumnya. Era digital menuntut guru menguasai teknologi, metode pembelajaran baru, hingga kemampuan memahami psikologi anak yang semakin beragam. Namun di balik semua tuntutan itu, guru tetap setia berdiri di depan kelas, menyalurkan ilmu dengan ketulusan yang tidak pernah lekang dimakan waktu.
Di pelosok desa, di pulau-pulau terpencil, hingga pusat kota, dedikasi guru adalah kisah perjuangan yang tidak pernah habis diceritakan. Ada guru yang harus menyeberangi sungai, menempuh jalan rusak, bahkan mengajar di sekolah seadanya hanya demi memastikan anak-anak tetap mendapatkan pendidikan. Keteguhan mereka adalah cermin dari jiwa pengabdian yang luar biasa.
Sementara itu Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia Cabang Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Herman Djide berkata bahwa pada momen Hari Guru Nasional ini, kita layak memberi penghormatan sebesar-besarnya kepada mereka. Bukan hanya lewat upacara atau sekedar ucapan selamat, tetapi melalui komitmen nyata untuk meningkatkan kesejahteraan dan fasilitas yang mendukung kerja mereka. Guru yang kuat akan melahirkan generasi yang kuat pula.
Menurutnya Pendidikan tidak akan pernah maju jika guru dibiarkan berjuang sendirian. Pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha perlu berjalan berdampingan dalam memperkuat ekosistem pendidikan. Penguatan kompetensi guru, ketersediaan sarana teknologi, hingga ruang kreatif bagi guru untuk berkembang harus menjadi prioritas bersama.
Peran guru juga melampaui batas ruang kelas. Mereka bukan hanya pengajar, tetapi sekaligus pendidik moral, pembimbing karakter, dan teladan kehidupan bagi anak-anak. Dalam banyak kasus, guru bahkan menjadi tempat curhat, tempat anak-anak merasa aman, dan tempat mereka menemukan siapa diri mereka sebenarnya.
Ketika perkembangan zaman kian cepat, guru adalah jangkar moral yang menjaga agar generasi muda tidak tersesat dalam arus informasi yang tanpa batas. Mereka hadir untuk menyaring, mengarahkan, dan menanamkan nilai-nilai kebaikan yang mungkin tidak didapatkan dari gawai atau media sosial.
Hari Guru Nasional adalah ajakan untuk kembali menyadari bahwa masa depan negeri ini sangat ditentukan oleh kualitas guru hari ini. Jika guru dihargai, dilindungi, dan diberdayakan, maka pendidikan Indonesia akan melangkah lebih cepat menuju kemajuan yang berkelanjutan.
Di hari istimewa ini, mari kita berikan apresiasi paling tulus bagi seluruh guru—baik yang masih aktif maupun yang telah purna tugas. Terima kasih atas setiap ilmu, setiap nasihat, setiap kesabaran, dan setiap pengorbanan. Tanpa guru, tidak akan ada dokter, insinyur, jurnalis, pemimpin, maupun generasi penerus bangsa yang berdaya. Selamat Hari Guru Nasional, penjaga cahaya negeri (Niar)

















































