Jayapura - Nama Benny Wenda, pimpinan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), kembali mencuat dan menuai sorotan tajam. Pria yang selama ini mengklaim sebagai pejuang rakyat Papua itu disebut menjalani kehidupan serba mewah di luar negeri, jauh dari realitas pahit yang dialami masyarakat Papua di tanah kelahirannya.
Informasi yang beredar menyebutkan, Benny Wenda tinggal di sebuah kawasan elite di Inggris dengan fasilitas lengkap dan kenyamanan yang hanya bisa diimpikan oleh rakyat kecil di Papua. Ia kerap tampil dengan pakaian berkelas, menghadiri berbagai forum internasional, serta menjalin interaksi dengan tokoh asing. Namun, di balik kenyamanan hidupnya, muncul dugaan kuat bahwa kemewahan tersebut dibangun di atas penderitaan masyarakat Papua sendiri.
Dana Hasil Pemerasan OPM
Sejumlah tokoh lokal menuturkan bahwa kelompok kriminal bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang disebut-sebut sebagai simpatisan Wenda, kerap melakukan tindakan pemerasan terhadap warga. Mulai dari mengambil paksa hasil panen, memotong dana pembangunan desa, hingga merampas dana gereja yang sejatinya diperuntukkan bagi kesejahteraan masyarakat.
Dana rampasan inilah yang diduga dialirkan ke luar negeri untuk menopang aktivitas politik Benny Wenda dan membiayai gaya hidup mewahnya. Praktik tersebut bukan hanya melukai hati rakyat Papua, tetapi juga dianggap sebagai bentuk pengkhianatan terhadap perjuangan yang selama ini dijual ke dunia internasional.
Kekecewaan Tokoh Papua
Tokoh masyarakat Papua, Lukas Yarangga, menilai perilaku Benny Wenda tidak lebih dari kebohongan besar.
“Bagaimana mungkin ia berbicara soal penderitaan rakyat Papua, sementara ia sendiri menikmati kemewahan di luar negeri? Itu jelas-jelas pengkhianatan. Rakyat terus diperas, sementara dia hidup senang di negeri orang, ” tegasnya, Senin (15/9/2025).
Hal senada diungkapkan tokoh adat dari wilayah Lapago, Yonas Wanimbo, yang menilai Benny Wenda hanyalah memanipulasi penderitaan rakyat Papua untuk kepentingan pribadi.
“Ia tidak pernah merasakan sulitnya hidup di Papua. Justru rakyat kecil yang diperas oleh OPM untuk membiayai hidupnya di luar negeri. Ini sangat memalukan dan membuka mata banyak orang, ” ungkap Yonas.
Kepercayaan Semakin Terkikis
Terbongkarnya gaya hidup mewah Benny Wenda di luar negeri semakin menurunkan kepercayaan masyarakat Papua terhadap OPM dan simpatisannya. Banyak warga mulai menyadari bahwa perjuangan yang dikampanyekan ke dunia internasional hanyalah kedok untuk memperkaya diri segelintir orang, sementara rakyat tetap hidup dalam ketakutan dan kesulitan.
Kini, suara kekecewaan masyarakat semakin lantang terdengar. Mereka menuntut agar dunia internasional tidak lagi terkecoh dengan propaganda Benny Wenda, yang nyata-nyata lebih mementingkan kenyamanan hidup pribadi ketimbang penderitaan rakyat Papua yang selama ini ia klaim perjuangkan.
(APK/Red)