BARRU – Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Barru, Iptu Sarifuddin, S.H., M.H., menggemparkan peserta dialog publik saat membeberkan fakta bahwa kecelakaan fatal seringkali dipicu oleh pelanggaran lalu lintas yang disepelekan.
Pernyataan ini disampaikan dalam dialog publik bertema “Intensifikasi Keselamatan Transportasi Berbasis Domisili Korban Melalui Aparatur Kecamatan, Lurah dan Desa” yang diselenggarakan oleh Jasa Raharja pada Selasa (18/11/2025).
Kegiatan penting ini dihadiri oleh puluhan pemangku kepentingan, termasuk kepala desa, lurah, kepala lingkungan, ketua RT, hingga staf Kecamatan Barru, menunjukkan komitmen bersama di tingkat akar rumput untuk menekan angka kecelakaan.
Dalam paparannya, Iptu Sarifuddin menekankan bahwa keselamatan di jalan raya dimulai dari kesiapan fundamental, yaitu kesiapan fisik dan psikis pengemudi serta kelayakan kendaraan.
Lebih lanjut, ia merinci jenis-jenis pelanggaran yang menjadi pemicu utama kecelakaan, yang sayangnya kerap diabaikan masyarakat.
Pelanggaran sepele yang berakibat fatal yaitu tidak menggunakan helm standar, melawan arus lalu lintas, pengemudi di bawah umur dan berkendara sambil menggunakan telepon seluler (HP).
“Pelanggaran kecil jangan disepelekan. Perlu kita ketahui bersama bahwa seringkali kecelakaan dipicu oleh pelanggaran yang kita sepelekan, ” tegas Kasat Lantas mengingatkan bahaya distracted driving.
Sementara itu, Kepala PT. Jasa Raharja Cabang Parepare, Almaida Djumed, S.KM, MM., mengungkapkan data kecelakaan yang sangat memprihatinkan.
Ia memaparkan bahwa korban kecelakaan lalu lintas didominasi oleh kelompok usia produktif. Dampaknya tidak hanya kehilangan nyawa atau cacat, tetapi juga berimplikasi langsung pada penurunan drastis kesejahteraan keluarga korban.
Dikatakan, 63, 5% keluarga korban meninggal mengalami kemiskinan setelah kejadian dan 20% korban yang mengalami cacat permanen turut bernasib serupa.
“Berdasarkan penelitian nasional, kecelakaan lalu lintas berdampak langsung terhadap penurunan kemampuan ekonomi bagi keluarga korban, ” ungkap Almaida, menunjukkan bahwa isu keselamatan adalah isu kesejahteraan sosial.
Dialog publik ini juga menghadirkan tokoh penting lainnya, termasuk Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Barru Andi Nur, Camat Barru Andi Mustafa Pieter, dan akademisi ITBA Algazali Dr. Kasmiah Ali, S.Sos., M.A.P., yang berkolaborasi mencari solusi untuk menciptakan transportasi yang lebih aman di Barru.
