PUNCAK - Di tengah kehangatan pegunungan Papua Tengah, sebuah inisiatif menyentuh hati hadir dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Yonif 732/Banau. Melalui program bertajuk 'Rosita' atau 'Borong Hasil Tani', prajurit TNI tak hanya hadir sebagai penjaga kedaulatan, namun juga sebagai penggerak roda ekonomi masyarakat perbatasan di Kampung Ambobera, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak. Pada Jumat, (12/12/2025), Pos Ambobera kembali membuka pintu dialog ekonomi dengan warga, sebuah langkah nyata untuk menumbuhkan kemandirian.
Dipimpin langsung oleh Sertu Wael, semangat kebersamaan merayap saat para prajurit dengan ramah membeli langsung hasil kebun warga. Sayur-mayur segar, hasil bumi yang melimpah, semuanya dibeli dengan harga yang pantas. Bagi para prajurit, ini adalah cara efektif memenuhi kebutuhan logistik harian, namun lebih dari itu, ini adalah kepastian bagi para petani lokal untuk mendapatkan imbalan yang layak atas kerja keras mereka.
Letda Inf Gaol, Komandan Pos Ambobera, memandang program Rosita bukan sekadar transaksi jual-beli. Ia melihatnya sebagai sebuah strategi jitu untuk memutar kembali denyut nadi ekonomi masyarakat.
“Program Rosita ini kami canangkan untuk memperkuat ekonomi lokal. Selain itu, ini juga merupakan bentuk apresiasi kami atas kerja keras petani yang telah berupaya menjaga ketahanan pangan di daerah ini, ” kata Letda Gaol, matanya memancarkan keyakinan.
Senyum merekah di wajah Mama Nepus, salah seorang petani yang hasil panennya tak lagi hanya dinanti di pasar. Ia merasakan langsung dampak positif kehadiran TNI.
“Dengan adanya program ini, kami merasa dihargai dan semakin semangat bekerja di kebun. Kehadiran TNI benar-benar membawa berkah bagi kami di Kampung Ambobera, ” ungkap Mama Nepus dengan suara bergetar haru.
Dukungan tak hanya datang dari tingkat pos, Panglima Komando Operasi Habema (Pangkoops Habema), Mayjen TNI Lucky Avianto, memberikan apresiasi tinggi. Ia menegaskan bahwa Rosita adalah perwujudan nyata dari pendekatan kesejahteraan atau 'Prosperity Approach' yang diusung TNI.
“Dengan membeli hasil tani langsung dari masyarakat, kami tidak hanya memenuhi kebutuhan logistik prajurit, tetapi juga berkontribusi pada kemandirian ekonomi lokal. Ini adalah komitmen kami untuk mendukung masyarakat di perbatasan, ” ujar Mayjen Lucky Avianto, menekankan esensi program.
Melalui program Rosita, Satgas Yonif 732/Banau membuktikan diri bukan sekadar garda terdepan penjaga keamanan, namun juga mitra sejati yang peduli pada kesejahteraan. Kehadiran mereka di perbatasan Papua tidak hanya menanam rasa aman, tetapi juga menabur benih kemajuan ekonomi yang berakar kuat pada masyarakat setempat.


















































