TNI di Garda Depan Papua: Dari Menjaga Negeri hingga Menyentuh Nurani

1 day ago 4

PAPUA - Di tanah Papua yang eksotis dan sarat potensi, Tentara Nasional Indonesia (TNI) tak hanya berdiri tegak sebagai penjaga batas, tetapi juga hadir sebagai penggerak harapan. Di balik seragam loreng, ada dedikasi sunyi dan kerja nyata yang menopang percepatan pembangunan di ujung timur Indonesia. Senin 14, April 2025.

Melalui Instruksi Presiden (Inpres) No. 9 Tahun 2020, TNI menjalankan peran ganda yang amat strategis: mengamankan wilayah, mendukung pelayanan dasar, dan membangun komunikasi sosial yang inklusif. Peran ini tidak hanya di atas kertas, tetapi diwujudkan nyata melalui kiprah satuan tugas (satgas) yang tersebar di berbagai titik terpencil Papua. Mereka hadir di medan berat bukan untuk menampilkan kekuatan, tapi untuk mengulurkan tangan.

Keamanan: Pondasi Awal Pembangunan

Stabilitas menjadi fondasi segala bentuk pembangunan. TNI memahami bahwa tidak akan ada sekolah berdiri tegak, jalan teraspal, atau puskesmas berfungsi tanpa rasa aman. Namun tantangan keamanan di Papua bukanlah ilusi. Kelompok Separatis Bersenjata (KSB), yang sebelumnya dikenal sebagai OPM, masih menebar ketakutan melalui tindakan brutal.

Salah satu tragedi memilukan terjadi pada 5 Agustus 2024, saat seorang pilot asal Selandia Baru, Glen Malcolm Conning, tewas dibunuh oleh kelompok bersenjata. Namun di tengah suasana duka dan bahaya, TNI justru melangkah cepat mengevakuasi jenazah sang pilot bersama tenaga kesehatan, guru, dan seorang balita, tanpa diminta siapa pun. Sebuah tindakan yang lahir dari nurani, bukan instruksi.

Pencapaian Besar: Bebasnya Pilot Susi Air

Tak lama berselang, dunia menyaksikan satu lagi pencapaian luar biasa: Pembebasan Kapten Pilot Phillip Mark Mehrtens (21 September 2024), warga negara Selandia Baru yang sempat disandera. Operasi tersebut bukan hanya menjadi simbol keberhasilan taktis, tetapi juga bukti nyata komitmen Indonesia melindungi warga negara siapa pun mereka.

Membangun Papua dengan Hati

Bagi Panglima Koops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, keamanan dan kesejahteraan adalah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. “TNI dan Polri hadir bukan hanya sebagai penegak keamanan, tetapi sebagai mitra masyarakat. Dengan pendekatan sosial dan kemanusiaan, kita ingin membangun rasa percaya dan merajut sinergi bersama masyarakat Papua, ” ujar beliau.

TNI tak hanya mengamankan wilayah dari ancaman bersenjata, tetapi juga aktif:

- mendukung pemerintah daerah dalam menyediakan layanan pendidikan dan kesehatan,

- mendorong pembangunan infrastruktur dasar di daerah-daerah terisolasi,

- serta merawat dialog dan kebersamaan dengan masyarakat melalui komunikasi sosial.

Kesimpulan: TNI Menjaga, Mengabdi, dan Membangun

Kehadiran TNI di Papua bukan sekadar penugasan, tetapi pengabdian yang menyentuh sisi paling manusiawi dari tugas kemiliteran. Dari medan operasi ke dapur masyarakat, dari mengevakuasi korban hingga membuka akses jalan desa, TNI membuktikan bahwa membangun negeri tak harus dengan senjata, tetapi bisa dimulai dari keikhlasan dan cinta pada tanah air.

Autentikasi:  

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |