PADANG - Universitas Andalas (Unand) bersama Balai Besar Perluasan Kesempatan Kerja (BBPKK) Lembang, Kementerian Ketenagakerjaan RI, baru saja merampungkan gelaran akbar Pendampingan Tenaga Kerja Mandiri Lanjutan (TKML) 2025. Puncaknya, sebuah Temu Bisnis atau Business Matching yang berlangsung dua hari, 6-7 Desember 2025, di Hotel ZHM Padang, berhasil membuka pintu kolaborasi antara pelaku usaha mikro dengan calon investor dan mitra strategis. Saya merasakan sendiri semangat membara dari para pelaku usaha yang hadir, optimis menatap masa depan bisnis mereka.
Acara ini menjadi penutup rangkaian Program Swakelola Pendampingan TKML 2025 yang dirancang khusus untuk mempertebal fondasi usaha, menjamin keberlanjutannya, sekaligus membuka gerbang akses pasar dan kemitraan yang lebih luas. Sebuah langkah krusial bagi para wirausahawan muda.
Wakil Rektor IV Universitas Andalas, Prof. Dr. Henmaidi, secara resmi membuka jalannya acara. Beliau dengan tegas menyampaikan visi pentingnya sinergi antara dunia akademis, pemerintah, dan sektor swasta. “Kolaborasi inilah yang akan menjadi mesin penggerak penciptaan lapangan kerja baru dan akselerasi pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang kita dambakan, ” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Dr. Yesi Puspita, M.Si., selaku Ketua Pelaksana Swakelola TKML 2025, dalam laporannya menggarisbawahi tujuan utama kegiatan ini. “Kami merancang sesi ini dengan matang untuk mempertemukan para pelaku TKML dengan investor yang benar-benar relevan dan memiliki visi sejalan, ” jelasnya. Ia menambahkan, “Harapan terbesar kami, output dari program ini adalah lahirnya Tenaga Kerja Mandiri yang tangguh, benar-benar mandiri, dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi ekosistem bisnis di sekitarnya.”
Tiga agenda utama menjadi tulang punggung kesuksesan Business Matching ini. Pertama, pembukaan resmi yang memberikan arahan strategis. Kedua, seminar pengembangan bisnis yang mendalam, menghadirkan para pakar dari BBPKK Lembang, ahli perbankan, Direktur Pengembangan Bisnis dan Usaha Unand, serta akademisi dari IPB. Mereka berbagi wawasan krusial mengenai akses permodalan, strategi jitu pengembangan usaha, hingga pentingnya formalisasi bisnis. Terakhir, puncak acara yaitu sesi Temu Bisnis (Pitching), di mana para peserta TKML terpilih berkesempatan mempresentasikan potensi bisnis mereka di hadapan para investor dan calon mitra potensial. Sungguh momen mendebarkan sekaligus penuh harapan.
Hasilnya pun patut diapresiasi. Sejumlah komitmen awal yang menjanjikan telah tercapai, terbukti dengan adanya Letter of Intent (LoI) dari beberapa investor dan mitra, termasuk perwakilan perbankan dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumatera Barat. Minat ini diharapkan akan segera bertransformasi menjadi kerja sama konkret, mulai dari dukungan permodalan, pendampingan manajemen yang terstruktur, hingga perluasan jangkauan pasar bagi para peserta TKML. Sebuah langkah maju yang signifikan.
Sebanyak 50 peserta TKML turut serta meramaikan acara. 25 di antaranya hadir langsung menampilkan produk-produk unggulan mereka, sementara 25 lainnya berpartisipasi secara daring. Ragam produk yang dipamerkan sungguh memukau, mulai dari sajian kuliner seperti kopi, keripik, dan abon, hingga lini fashion dan berbagai layanan jasa. Display produk menjadi panggung efektif untuk memamerkan inovasi dan menarik perhatian para tamu undangan serta calon mitra.
Keberhasilan Temu Bisnis TKML 2025 ini menegaskan kembali lesapan komitmen kuat dari Universitas Andalas dan BBPKK Lembang dalam membangun ekosistem wirausaha yang kokoh dan berkelanjutan di Sumatera Barat. Program ini menjadi bukti nyata upaya peningkatan kemandirian dan daya saing para Tenaga Kerja Mandiri.Lewat Temu Bisnis pada TKML 2025, Unand dan Kemenaker Dorong Kemandirian Usaha
Padang, Universitas Andalas (Unand) bersama Balai Besar Perluasan Kesempatan Kerja (BBPKK) Lembang, Kementerian Ketenagakerjaan RI, sukses menyelenggarakan kegiatan puncak Pendampingan Tenaga Kerja Mandiri Lanjutan (TKML) 2025 melalui Temu Bisnis (Business Matching).
Kegiatan berlangsung selama Dua Hari, 6 s.d 7 Desember 2025, di Hotel ZHM Padang dengan menghadirkan pelaku usaha Mikro yang terhubung langsung dengan potensi investor dan mitra bisnis.
Acara ini menjadi rangkaian penutup dari Program Swakelola Pendampingan TKML 2025 yang berfokus pada penguatan kapasitas, keberlanjutan usaha, serta perluasan akses pemasaran dan kemitraan.Temu Bisnis dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor IV Universitas Andalas, Prof. Dr. Henmaidi. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara Akademisi, Pemerintah dan Dunia Usaha untuk menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
Ketua Pelaksana Swakelola TKML 2025, Dr. Yesi Puspita, M.Si, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang untuk mempertemukan para pelaku TKML dengan investor yang relevan.
"Kami berharap output dari program ini benar-benar melahirkan TKML yang mandiri serta memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan usahanya, " ujarnya.
Tiga Agenda Utama
Kegiatan Business Matching memuat tiga agenda inti yang disusun untuk memperluas wawasan dan peluang peserta, yaitu Pembukaan kegiatan secara resmi oleh Wakil Rektor IV Unand, Prof. Dr. Henmaidi, Dilanjutkan dengan Seminar Pengembangan Bisnis yang menghadirkan narasumber dari berbagai institusi strategis, yaitu Perwakilan Kepala BBPKK Lembang, Pakar Perbankan, Direktur Pengembangan Bisnis dan Usaha Unand serta Akademisi dari IPB. Seminar membahas akses permodalan, strategi pengembangan usaha, dan formalisasi bisnis. Terakhir ialah Temu Bisnis (Pitching) sebagai puncak acara, di mana peserta TKML terpilih mempresentasikan prospek usaha mereka di hadapan investor dan calon mitra.
Temu Bisnis menghasilkan sejumlah komitmen awal yang menggembirakan. Beberapa investor dan mitra, termasuk perwakilan perbankan serta Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumatera Barat, menyatakan ketertarikan melalui Letter of Intent (LoI).
Minat ini diharapkan berlanjut pada kerja sama konkret berupa dukungan permodalan, pendampingan manajemen usaha, hingga perluasan akses pasar bagi peserta TKML
Sebanyak 50 peserta TKML ikut berpartisipasi dan ikut menampilkan display produk unggulan ini, 25 peserta hadir secara luring dan menampilkan produk unggulan mereka dan 25 peserta mengikuti secara daring.
Produk yang dipamerkan mencakup berbagai sektor, mulai dari makanan dan minuman (kopi, keripik, abon), fashion dan apparel, hingga jasa. Display produk menjadi sarana efektif bagi peserta untuk memperkenalkan usaha kepada tamu undangan dan calon mitra.
Keberhasilan penyelenggaraan Temu Bisnis TKML 2025 menegaskan komitmen Universitas Andalas dan BBPKK Lembang dalam membangun ekosistem wirausaha yang kuat dan berkelanjutan di Sumatera Barat. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian serta daya saing Tenaga Kerja Mandiri Lanjutan.











































