Agribisnis Lapas Cilacap, Sukses Dukung Program Ketahanan Nasional

**

​Cilacap, – Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional Pemerintah Republik Indonesia, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Cilacap maksimalkan pembinaan kegiatan bidang agribisnis melalui program penanaman sayur dan budidaya ikan air tawar di area branggang Lapas. 

"Kegiatan ini tidak hanya memberikan bekal keterampilan bertani dan budidaya ikan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP), tetapi juga mendukung program ketahanan pangan nasional yang tengah menjadi kerja prioritas Pemerintah sekaligus salah satu program akselerasi Kementerian Keimigrasian dan Pemasyarakatan (KEMENIMIPAS) Indonesia, " ujar Nanda Hakiki, Kepala Subsi Kegiatan Kerja Lapas Cilacap, Senin (14/4).

Warga binaan terlibat langsung dalam proses budidaya sayuran seperti kangkung, terong dan caisim, mulai dari penyiapan lahan, penanaman, perawatan, hingga pemanenan. 

Nanda Menjelaskan bahwa, Lapas Cilacap dapat memenuhi kebutuhan sayuran kangkung hingga 1 Kwintal lebih dalam kurun waktu sebulan untuk memasok kebutuhan bahan makanan ke dapur lapas. 

"Seminggu sekali kami dapat memanen kangkung lebih dari 30 Kg. Jadi sebulan sekali kita dapat memasok 1 Kwintal lebih sayur kangkung ke dapur lapas. Sedangkan untuk sayuran terong, caisim dan ikan lele kita panen 3 bulan sekali, " terangnya. 

Senada dengan Nanda, Kepala Lapas Cilacap, Efendi Johan menyampaikan bahwa pemanfaatan area branggang lapas menjadi lahan ketahanan pangan nasional sebagai langkah kebermanfaatan kinerja yang berdampak langsung kepada masyarakat terutama warga binaan pemasyarakatan. 

"Tidak hanya dipasok ke dapur Lapas sebagai bahan makanan yang akan dikonsumsi bersama. Beberapa hasil panen juga dibagikan ke masyarakat sekitar lapas dan pengunjung atau keluarga WBP yang kurang mampu melalui kegiatan bakti sosial, " tutur Efendi. 

Dengan adanya program penanaman sayur ini, Lapas Kelas IIB Cilacap berharap dapat terus memberdayakan warga binaan dan meningkatkan kemandirian mereka, hingga dapat terus berkontribusi dan berdampak positif terhadap masyarakat secara langsung. ***  (AR)