JAMBI – Mengantisipasi dan memperkecil dampak buruk bencana hydrometeorologi yang saat ini berpotensi mengancam wilayah Jambi dan sebagian besar wilayah tanah air, butuh perhatian dan kesiagaan bersama.
Kepala Kepolisian Daerah Jambi Inspektur Jenderal Krisno H Siregar menggarisbawahi itu saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana Hydrometeorologi yang dipusatkan di Lapangan Mapolresta Jambi, Rabu (5/11).
"Deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan bencana harus dilakukan secara berkelanjutan melalui kolaborasi bersama BMKG dan seluruh pihak terkait. Pastikan kesiapan personel, sarana prasarana, serta logistik pendukung sehingga dapat segera digerakkan kapan pun diperlukan, " ujar Krisno.
Selain itu, ia menginstruksikan agar personel dan peralatan penanggulangan bencana selalu berada dalam kondisi siap digerakkan. Kapolda Jambi juga meminta simulasi rutin sebagai upaya edukasi kepada masyarakat segera dilakukan.
"Respons cepat dan tepat adalah kunci dalam penanganan bencana. Laksanakan tugas kemanusiaan dengan penuh empati dan profesional, guna memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi masyarakat, " pesan Kapolda Jambi
Kapolda menegaskan bahwa respons cepat dan tepat adalah kunci dalam penanganan darurat bencana. Mulai dari evakuasi, penyaluran bantuan, pemulihan psikologis masyarakat terdampak, hingga rehabilitasi infrastruktur dan sosial ekonomi.
Menurutnya, sinergi lintas sektor ini menjadi langkah strategis dalam kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, termasuk banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem yang dapat terjadi kapan saja.
Berdasarkan pemetaan sementara, Kapolda Krisno menyebutkan bencana hydrometeorologi yang berpotensi mengancam Jambi, antara lain berupa banjir bandang, tanah longsor dan angin puting beliung.
“Selamat bertugas bagi para personel yang terlibat, tetap jaga kesehatan, semangat, dan apa yang kita lakukan ini semata-mata demi menjaga keselamatan masyarakat, ” pungkas Kapolda Jambi
Dihadiri juga oleh Wakapolda Jambi Brigadir Jenderal M Mustaqim, kegiatan apel melibatkan barisan personel Polri, TNI, Basarnas, BPBD, Pramuka, sejumlah pejabat lintas sektoral terkait.(sp)










































