Serang – Dalam rangka Praktik Kerja Dalam Negeri (PKDN) Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri Dikreg ke-34 Tahun Anggaran 2025, para peserta Sespimti Polri bertempat di Aula Graha Pena Radar Banten Group Kota Serang pada Selasa (22/04).
Rombongan Peserta Sespimti Polri berjumlah 9 orang, didampingi oleh Irjen. Pol. Mohamad Agung Budijono selaku Tim Pendamping PKBN Serdik. Mereka diterima oleh Pimpinan Redaksi Radar Banten Delvion beserta jajaran manajemen.
Dalam kesempatannya Irjen. Pol. Mohamad Agung Budijono mengatakan, kunjungan ke Radar Banten Group dalam rangka praktek kerja dalam negeri Sespimpti Polri Dikreg ke 34.
“Tema PKDN Sespimpti tahun ini yaitu Mewujudkan Pimpinan Tingkat Tinggi Polri, TNI, Kementerian dan Lembaga yang Prediktif, Responsiblitas, Transparan dan Berkeadilan (Presisi), serta Melayani untuk Indonesia Maju, " kata Agung.
Tujuan dari kunjungan ini, kata dia, untuk menggali informasi terkait kerja-kerja lembaga dan institusi di Provinsi Banten. “Komunikasi dan kolaborasi menjadi perhatian khusus. Dan apa yang kami sudah pelajari di sespimti akan memadukan materi dosen yang telah di terima di kampus dengan realita yang kami temukan lapangan, ” beber Irjen. Pol. Mohamad Agung Budijono.
Sementara itu, Pimpinan Redaksi Radar Banten Delvion mengawali diskusi dalam pertemuan bersama rombongan Sespimti Polri, dengan membahas eksistensi media di tengah arus modernisasi, kecanggihan atau kemajuan teknologi digital yang kompetitif. Radar Banten Group menjawab kemajuan itu dengan inovasi, lewat konvergensi media.
“Kemajuan teknologi tidak boleh melemahkan media mainstream. Justru sebaliknya, menjadi kekuatan untuk semakin mengokohkan eksistensinya, ” ungkap Delvion.
Diakhir Delvion juga menyampaikan bahwa Media memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. "Melalui penyampaian informasi yang akurat dan edukatif, media membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup tertib dan mematuhi hukum. Selain itu, media turut membentuk opini publik yang konstruktif, mengawasi kebijakan serta kinerja aparat, dan mencegah penyebaran hoaks yang dapat memicu konflik. Dengan menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat dan aparat keamanan, media berkontribusi menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis, " tutup Delvion. (***)