Baznas dan Pemda Dinilai 'Tumpang Tindih' Tugas

3 hours ago 2

OPINI - Peringatan Maulid Akbar Tingkat Kecamatan Tanete Rilau yang dihadiri Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari, pada Kamis (25/09/2025), menyisakan pertanyaan tentang efektivitas sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga pengelola zakat.

Acara yang dihelat di Halaman Kantor Camat Tanete Rilau ini, diselenggarakan oleh Baznas Kabupaten Barru bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, mengusung tema mulia tentang teladan Nabi Muhammad SAW.

Dalam sambutannya, Bupati Barru menyampaikan apresiasi tinggi kepada Baznas atas pengelolaan zakat, infak, dan sedekah yang disebutnya "meningkatkan kesejahteraan masyarakat." 

Namun, pernyataan Bupati yang menyebut, "Alhamdulillah luar biasa kerja-kerja Baznas yang sebenarnya juga menjadi tugas Pemerintah Daerah Barru, " justru memunculkan kritik.

Fungsi Pemerintah Dipertanyakan

Penegasan bahwa tugas Baznas adalah "sebenarnya tugas Pemerintah Daerah" mengundang pertanyaan serius: sejauh mana komitmen dan kinerja Pemda Barru dalam menjalankan fungsi dasarnya untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan tanpa harus bergantung pada dana zakat masyarakat?

Para pengamat menilai, pernyataan tersebut dapat diartikan sebagai pengakuan bahwa Pemerintah Daerah telah mendelegasikan sebagian besar tugas sosialnya kepada lembaga amil zakat, sebuah mekanisme yang seharusnya bersifat komplementer, bukan substansial. 

Ini berpotensi mengaburkan batas tanggung jawab fiskal pemerintah, yang dananya bersumber dari pajak, untuk urusan kesejahteraan publik.

Ikhlas dan Tepat Sasaran Hanya Slogan?

Bupati juga menekankan pentingnya sifat ikhlas dan menjamin bahwa dana zakat disalurkan tepat sasaran. Namun, di tengah isu ketimpangan sosial yang masih menjadi PR besar, klaim ini perlu dibuktikan dengan transparansi data penyaluran dan dampak nyata. 

Kehadiran para ASN (Aparatur Sipil Negara) yang disebutkan Bupati sebagai penyalur zakat dan infak, juga menyoroti kewajiban ASN untuk berzakat yang terkadang terkesan demi mencapai target penghimpunan, alih-alih murni atas dasar keikhlasan.

Kemudian, penghargaan yang diberikan kepada desa terbaik dalam mendukung pengelolaan zakat (Desa Pancana, Desa Lipukasi, dan Desa Tellumpanua) pun dinilai lebih sebagai ajang pengumpulan dana ketimbang fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara merata. 

Hal ini dikhawatirkan menggeser fokus desa dari inovasi pelayanan publik menjadi kompetisi dalam penghimpunan dana amil.

Peringatan Maulid Akbar yang dihadiri oleh hampir seluruh jajaran pimpinan dan staf Pemkab Barru, mulai dari Sekda hingga Kepala OPD, juga mengindikasikan mobilisasi besar-besaran di tengah hari kerja.

Meskipun Prof. Dr. Muhammad Agus, S.Th.I., M.Th.I., dalam hikmah Maulid menyampaikan pesan tentang akhlak Rasulullah SAW, substansi kritik tetap menggema: Apakah fokus pemerintah saat ini sudah tepat, ataukah malah sibuk dalam kegiatan seremonial yang seharusnya menjadi penunjang, bukan fokus utama, tugas pelayanan publik?

Read Entire Article
Karya | Politics | | |