PUNCAK - Di tengah sejuknya udara pegunungan dan kesederhanaan pasar tradisional Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, prajurit Satgas Yonif 142/Ksatria Jaya dari Pos Sinak Modern menebar senyum dan semangat baru bagi masyarakat. Melalui program inovatif bertajuk “Ksatrata” (Ksatria Borong Hasil Tani Rakyat), para prajurit memborong berbagai hasil bumi warga sebagai bentuk dukungan nyata terhadap perekonomian lokal.
Kegiatan yang berlangsung penuh keakraban ini menghadirkan suasana berbeda di pasar Sinak. Para prajurit tampak antusias membeli hasil tani warga seperti sayur-sayuran, umbi-umbian, dan hasil kebun lainnya. Di balik transaksi sederhana itu, tersimpan pesan kuat: TNI hadir bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi rakyat di pedalaman Papua.
Komandan Pos Sinak Modern, Kapten Inf Sahrul Rozi, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian Satgas terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Kami ingin rakyat merasakan manfaat langsung dari kehadiran TNI. Dengan memborong hasil tani mereka, kami berharap perekonomian lokal terus berputar dan semangat warga untuk berkarya semakin tumbuh, ” ujar Kapten Sahrul dengan senyum hangat. Kamis (6/11/2025).
Ia menambahkan, kegiatan semacam ini juga menjadi sarana mempererat kemanunggalan TNI dengan masyarakat, di mana prajurit hadir sebagai sahabat sekaligus mitra pembangunan di daerah terpencil.
Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat Distrik Sinak, Bapak Nelius Murib, mengungkapkan rasa haru dan apresiasinya terhadap inisiatif yang dilakukan oleh Satgas Yonif 142/Ksatria Jaya.
“Kami sangat berterima kasih. Hasil kebun kami sering tidak laku karena jauh dari kota. Tapi hari ini, bapak-bapak TNI datang membeli semua. Uang itu bisa kami pakai untuk kebutuhan rumah. Ini bantuan yang benar-benar terasa, ” tutur Nelius dengan mata berkaca-kaca.
Pasar tradisional yang biasanya sepi mendadak ramai oleh tawa dan obrolan hangat antara warga dan prajurit. Para ibu terlihat bahagia karena dagangan mereka laku habis, sementara anak-anak berlarian riang menyambut para tentara yang mereka panggil “bapak loreng”.
Program “Ksatrata” menjadi bukti nyata bahwa pengabdian TNI di Tanah Papua tak hanya berbicara tentang keamanan, tetapi juga tentang kemanusiaan dan keberlanjutan hidup masyarakat.
Dengan langkah kecil namun penuh makna, Satgas Yonif 142/Ksatria Jaya terus menebar harapan dan semangat baru di ujung timur Indonesia menjaga bukan hanya batas negeri, tetapi juga denyut kehidupan rakyat di pegunungan Papua.
(Gusti/AG)












































