Bupati Pangkep Dorong Petani Tambak Gunakan Pupuk Kompos untuk Pulihkan Kesuburan Tanah

1 week ago 4

PANGKEP SULSEL– Bupati Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Dr. H. Muhammad Yusran Lalogau, SP, M.Si, dalam kunjungannya ke desa pesisir untuk memantau kondisi tambak warga beberapa hari lalu mengimbau para petani tambak untuk beralih menggunakan pupuk alami dari kompos.

Menurutnya, pemanfaatan pupuk kompos menjadi solusi tepat untuk menjaga kesuburan tanah tambak yang selama ini sering tergerus akibat penggunaan pupuk kimia secara berlebihan.

Bupati menegaskan, penggunaan pupuk kimia dalam jangka panjang dapat membuat tanah tambak semakin keras dan kehilangan unsur hara penting. Kondisi tersebut tentu berdampak pada penurunan produktivitas tambak. “Kita ingin tambak-tambak di Pangkep tetap subur dan produktif, maka salah satu caranya adalah dengan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, ” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pupuk kompos memiliki banyak manfaat, mulai dari memperbaiki struktur tanah, menambah kandungan unsur organik, hingga menumbuhkan plankton alami yang bermanfaat bagi ikan dan udang. Dengan demikian, penggunaan kompos tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mampu meningkatkan hasil panen tambak secara berkelanjutan.

Bupati juga mendorong kelompok tani tambak agar mulai belajar membuat kompos sendiri dari bahan-bahan lokal yang mudah diperoleh, seperti jerami, dedaunan, dan kotoran ternak. Ia menilai, langkah ini selain mengurangi biaya produksi juga membantu menciptakan sistem budidaya perikanan yang lebih mandiri dan berdaya saing.

“Kalau petani tambak bisa memanfaatkan limbah organik menjadi pupuk kompos, maka tanah tambak akan kembali subur, biaya bisa ditekan, dan hasil panen insyaallah lebih baik, ” tegas Bupati Yusran. Ia berharap program ini bisa segera diterapkan secara luas di seluruh wilayah Pangkep agar kesejahteraan petani tambak terus meningkat.

Panduan cara membuat pupuk kompos khusus untuk tambak supaya tanah kembali subur.

1. Bahan yang Dibutuhkan

Sisa tanaman: jerami padi, daun kering, sekam padi, batang jagung. Kotoran ternak: sapi, kambing, atau ayam (setengah kering lebih baik). Bahan tambahan: abu sekam atau kapur dolomit (untuk menetralkan keasaman tanah tambak). Aktivator: EM4 perikanan, atau MOL (Mikroorganisme Lokal) dari air cucian beras/gula merah/bonggol pisang.

2. Cara Membuat Kompos,

1. Siapkan tempat

Gunakan lubang tanah (1x1 m), tong, atau tumpukan di atas terpal.

2. Susun bahan berlapis

Lapisan pertama: jerami/daun kering. Lapisan kedua: kotoran ternak. Taburkan abu sekam/dolomit tipis. Siram dengan larutan EM4/MOL + air.

3. Ulangi tumpukan sampai tinggi ±1 meter.

4. Jaga kelembaban

Kompos harus lembab (tidak kering, tidak becek)

5. Fermentasi 4–6 minggu

Tutup dengan terpal. Balik tumpukan tiap 5–7 hari agar oksigen masuk. Kompos matang jika warna hitam kecoklatan, remah, dan tidak berbau.

3. Cara Aplikasi di Tambak

Sebelum tambak diisi air Tebarkan kompos 200–500 kg/ha secara merata di dasar tambak kering. Ratakan dan campur tipis dengan tanah. Diamkan 1–2 minggu supaya kompos bekerja menetralkan pH tanah. Tambak yang sudah berair, Kompos bisa dilarutkan dalam air, lalu ditebarkan sedikit demi sedikit (25–50 kg/ha setiap 2 minggu). Fungsinya menumbuhkan plankton alami dan memperbaiki kualitas air.

4. Tips Tambahan

Untuk tambak yang sangat asam, tambahkan kapur dolomit 100–300 kg/ha bersama kompos. Gunakan bahan lokal agar murah: jerami sisa panen padi, dedaunan sekitar, dan kotoran ternak. Bisa juga dicampur dengan pupuk hijau (misalnya tanaman air yang dikomposkan) , ( Herman Djide)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |