Bupati Pasuruan Puji KDMP Wonokerto, Koperasi Desa Merah Putih Sukses Berkembang

1 month ago 19

PASURUAN - Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, memberikan apresiasi tinggi kepada Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Wonokerto, Kecamatan Sukorejo, atas keberhasilan mereka mengembangkan usaha hingga mencapai skala yang signifikan. Pujian ini disampaikan langsung oleh orang nomor satu di Kabupaten Pasuruan itu saat meresmikan 'Gerai Sembako' yang dikelola oleh KDMP Wonokerto pada Kamis, 30 Oktober 2025.

Mas Rusdi, sapaan akrab Bupati, melihat KDMP Wonokerto bukan sekadar menjadi percontohan koperasi di Kabupaten Pasuruan, melainkan sebuah bukti nyata semangat dan kerja keras dalam memajukan badan usaha yang mereka bangun. Ia menekankan bahwa keberhasilan ini tidak hanya dilihat dari kemajuan semata, tetapi juga kemampuannya dalam memberikan keuntungan sambil tetap peka terhadap kebutuhan masyarakat sekitar.

“Bukan hanya maju saja tapi menguntungkan dengan tetap nenperhatikan kebutuhan masyarakat. Saya acungi jempol kepada KDMP Wonokerto semuanya, ” ungkap Bupati Rusdi dengan penuh keyakinan.

Perkembangan pesat dalam ragam usaha yang digeluti oleh KDMP Wonokerto diharapkan dapat menjadi inspirasi dan sumber belajar bagi desa-desa lain yang masih dalam tahap penjajakan model usaha. Bupati mengundang para kepala desa untuk menjadikan KDMP Wonokerto sebagai tempat untuk menimba ilmu dan pengalaman.

“Untuk teman-teman kades yang belum punya KDMP, bisa jadi tempat studi ke KDMP Wonokerto. Karena memang lokasinya juga di pinggir jalan raya, usaha yang dijalankan juga bagus, dan bisa menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, ” jelasnya, menekankan strategi adaptif koperasi tersebut.

Lebih lanjut, Bupati Rusdi menjelaskan bahwa saat ini tahapan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih telah berfokus pada pengembangan usaha. Oleh karena itu, ia mengimbau seluruh kepala desa dan pengurus koperasi untuk jeli dalam memetakan potensi dan jenis usaha yang akan dijalankan, terutama agar tidak tumpang tindih dengan kegiatan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).

“Contoh kalau di Wonokerto ini gerai sembako, nah Bumdesnya bisa mangga. Pintar-pintarnya pengurus dan kades memetakan jenis usaha yang dijalankan dan itu sesuai dengan kebutuhan atau apa yang lagi diinginkan oleh masyarakat, ” tuturnya, menyoroti pentingnya sinergi dan pemetaan strategi.

Ketua KDMP Wonokerto, Sugiono, memaparkan bahwa pemilihan gerai sembako sebagai lini bisnis utama didasari oleh kebutuhan primer masyarakat. Rangkaian produk yang ditawarkan meliputi beras, gula, minyak goreng, serta kebutuhan pokok lainnya, ditambah dengan penjualan tabung gas elpiji 3 kg.

“Kami jual mulai kebutuhan pokok primer, sekunder dan lainnya. Dan kebetulan di wilayah sini juga tidak ada minimarket terdekat, jadi saya yakin masyarakat pasti jag-jug datang ke sini, ” ujar Sugiono, optimis dengan prospek usahanya.

Keunggulan lain yang ditawarkan adalah harga yang sangat terjangkau, menjadikan gerai sembako ini pilihan menarik bagi warga dibandingkan dengan tempat lain. Untuk memenuhi stok barang, KDMP Wonokerto menjalin kerjasama dengan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pertamina menjadi pemasok tabung elpiji 3 kg, Ina Food untuk produk ikan kemasan, Bulog untuk beras, dan PG Kedawung untuk pasokan gula pasir.

Sugiono menargetkan perolehan omset harian sebesar enam juta rupiah. Angka ini dianggap realistis untuk menutupi biaya operasional, termasuk cicilan pinjaman bank yang mencapai Rp 864 juta.

“Kami mengupayakan minimal dapat omset 6 juta per hari. Mudah-mudahan saja bisa dan semangat untuk mencapainya, ” pungkasnya, menunjukkan tekad kuat untuk mencapai tujuan finansial koperasi.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |