TANGERANG - Kebahagiaan dan keceriaan terpancar di wajah 235 siswa SDN Kedung Dalem 2 Mauk Kabupaten Tangerang. Gedung sekolah mereka yang sempat roboh diterjang cuaca ekstrem dua bulan lalu, kini telah berdiri tegak, megah, dan siap menjadi tempat mereka mengenyam ilmu pendidikan dasar.
Keberhasilan percepatan pembangunan ini menjadi sorotan, menandai efektivitas sinergi cepat antara Pemerintah Daerah dan dunia usaha melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 dan PT Agung Sedayu Grup (ASG).
Kisah percepatan ini bermula dari musibah yang terjadi sekitar dua bulan lalu. Drs Mochamad Maesyal Rasyid yang kala itu menjabat sebagai pimpinan daerah, langsung merespons kabar mengejutkan tersebut tanpa menunda.
“Saya dapat kabar ada yang kena puting beliung ada yang roboh. Saya dan Pak Kadis (Kepala Dinas) langsung memutuskan untuk berangkat ke lokasi mewakili Bupati, ” kenang Maesyal Rasyid, saat memberikan sambutan, Selasa, 4 November 2025.
Setibanya di lokasi, kondisi darurat yang mengancam proses belajar-mengajar terlihat jelas. Bangunan sekolah, termasuk pendopo, mengalami kerusakan parah. Menyadari lambatnya mekanisme Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang baru bisa cair pada 2026, pemerintah daerah mengambil langkah cepat dan taktis.
"Kasihan anak-anak tidak bisa sekolah. Kalau kelamaan, kasihan. Mereka adalah kader-kader penerus bangsa. Kalau harus menunggu APBD 2026, kapan belajarnya?” ujar Maesyal, menjelaskan alasan di balik keputusan tersebut.
Pemerintah Daerah segera menghubungi pihak PIK 2, meminta bantuan melalui program CSR mereka. Respons yang cepat dari pihak PIK 2 menjadi kunci percepatan pembangunan SDN Kedung Dalam 2.
"Saya telpon Pak Rusli dari PIK 2, saya minta tolong program CSR-nya. Alhamdulillah, respons mereka sangat baik. Besoknya, mereka langsung turun ke lokasi dan pembangunan pun dimulai, ” tuturnya. (IG/Spyn).














































