SURABAYA - Jonathan Manuel Wijanto kembali meneguhkan dominasinya di kancah golf junior Indonesia dengan meraih gelar Overall Best Gross Putra pada turnamen bergengsi Walikota Surabaya Cup 2025 "Jotosen Junior to Senior" yang digelar selama tiga hari dari 05-07 November 2025. Prestasi ini semakin spesial mengingat turnamen ini tersanksi oleh PB PGI dan tercatat dalam World Amateur Golf Ranking.
Jonathan, yang bermain di Kelas A, menampilkan permainan luar biasa dengan mencatat total skor 211 (5-under par) dari tiga Rounds. Rincian skornya adalah 70, 69, dan 72. Tidak hanya menjadi yang terbaik di kelasnya, skor rendahnya ini juga mengantarkannya menyandang gelar Champions Putra, karena berhasil mengungguli seluruh peserta putra dari semua kelas, termasuk pesaing dari kelas yang lebih tinggi seperti A+.
Turnamen yang diikuti oleh 37 peserta putra dan 13 peserta putri dari berbagai daerah seperti Jakarta, Bengkulu, dan Medan ini menyajikan persaingan ketat. Di belakang Jonathan, Kifata Aftar (Kelas A+) berada di posisi kedua dengan skor 221, disusul Eugene Emmanuel Tanyongjaya (Kelas A) dengan skor 222. Sementara di kategori putri, gelar Overall Best Gross diraih oleh Putu Mayvil Widya Handayani (Kelas A+) dengan skor 232.

Raymond Robot, Tournament Director, dalam wawancara eksklusif menjelaskan signifikansi turnamen ini. "Turnamen ini sudah memenuhi kriteria dan standar untuk disanksi oleh BBPGI dan World Amateur Golf Ranking. Ini adalah turnamen prestasi untuk atlet golf, " jelas Raymond, pada Jum'at (07/11/25).
Ia melanjutkan, "Salah satu syaratnya adalah penyelenggaraan untuk kelas AB. Kelas B untuk usia 13-14 tahun, Kelas A untuk 15-18 tahun, dan Kelas A+ untuk junior putra hingga 24 tahun serta putri hingga 27 tahun. Mereka bermain 3 ronde, total 54 lubang, selama 3 hari dengan berjalan kaki. Ini benar-benar uji ketahanan dan skill."
Raymond dengan antusias memuji pencapaian Jonathan. "Dalam kompetisi ini ada satu yang kita sebut Champions. Dia yang skornya paling rendah dari semua peserta, dari A+, B, C, atau D. Istilahnya, yang paling jago, " ujarnya.
"Jonathan ini, kalau tidak salah kelas A, usianya di atas 15 tahun. Tapi dia berhasil mengalahkan peserta lain yang usianya jauh di atasnya, mungkin 20-22 tahun. Karena Jonathan skornya paling rendah dari semuanya, dialah Champions Putra. Istilah sehari-harinya, yang paling jago lah dari semuanya untuk putra, " papar Raymond mengenai kehebatan Jonathan yang bermain melebihi kategorinya.
Raymond juga menyampaikan visi besarnya untuk turnamen ini. "Harapan saya, Walikota Cup Jotosen ini, yang sudah tahun ke-2 atau ke-3, harus terus diadakan. Ini menjadi ajang bagi junior dan amatir di Jawa Timur, khususnya Surabaya, untuk berkompetisi."
"Memang di kompetisi 2025 ini sudah ada peserta dari Jakarta, Bengkulu, bahkan Medan dari Sumatra Utara. Mudah-mudahan ke depannya, jika terus rutin diadakan setiap tahun, akan menjadi kompetisi golf prestasi yang bisa menjadi magnet berkumpulnya pemain golf dari seluruh Indonesia, menjadi event kompetisi besar, " tutupnya penuh harap.
Kemenangan Jonathan di turnamen berstandar internasional ini tidak hanya menambah koleksi pialanya, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai salah satu harapan masa depan golf Indonesia di kancah global. Prestasi ini menjadi bukti bahwa bakat-bakat muda Indonesia mampu bersaing dengan standar dunia.**











































