Dari Pos TNI ke Lapangan Kampung: Satgas Banteng Raiders Rajut Persaudaraan dengan Pemuda Papua

3 hours ago 1

NDUGA - Suasana hangat terasa di lapangan Kampung Dal, Distrik Dal, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan saat para prajurit Satgas Yonif 400/Banteng Raiders Pos Dal berbaur bersama para pemuda setempat, Selasa (29/10/2025). Melalui kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos), mereka tak hanya berbagi gagasan, tetapi juga menumbuhkan semangat persaudaraan dan kebersamaan di jantung Papua.  

Bukan pertemuan formal, namun penuh canda dan tawa. Para prajurit dan pemuda duduk bersama di bawah teduhnya pohon kampung, berdiskusi tentang berbagai hal mulai dari keamanan wilayah hingga ide membangun sarana olahraga. Dari obrolan sederhana itu, tumbuh keakraban yang tulus, menjembatani aparat dan masyarakat tanpa sekat.  

Danpos Dal, Letda Inf Pradi Susanto, menegaskan bahwa kegiatan Komsos merupakan bagian penting dari upaya TNI membangun hubungan harmonis dengan masyarakat.  

“Kami tidak hanya menjaga perbatasan atau keamanan, tapi juga ingin tumbuh bersama masyarakat. Pemuda adalah penerus bangsa. Melalui Komsos, kami belajar saling memahami dan bekerja sama demi kemajuan kampung serta situasi yang aman dan kondusif, ” ujarnya.  

Bagi masyarakat Dal, kehadiran TNI bukan hal yang asing. Mereka datang bukan untuk memberi perintah, tetapi mendengar dan memahami. Tokoh pemuda setempat, Kelianus Gwijangge, menyampaikan rasa senangnya atas kegiatan yang dilakukan Satgas.  

“Kami senang TNI sering datang berdiskusi dan mendengar aspirasi kami. Kami merasa diperhatikan, dan ini membuat kami semangat ikut menjaga keamanan kampung. TNI sekarang sudah seperti saudara sendiri, ” ungkapnya penuh semangat.  

Kegiatan yang diakhiri dengan penyerahan perlengkapan olahraga itu menambah antusiasme para pemuda. Lapangan kampung yang sebelumnya sepi kini kembali hidup dengan riuh tawa dan semangat baru untuk berolahraga bersama para prajurit.  

Melalui langkah sederhana namun bermakna ini, Satgas Yonif 400/Banteng Raiders menunjukkan bahwa membangun kedamaian di Papua tidak selalu harus dengan senjata, tetapi dengan dialog, empati, dan kehadiran yang tulus. Dari pos TNI hingga lapangan kampung, jalinan persaudaraan terus dirajut menjadi fondasi kuat bagi Papua yang aman, damai, dan sejahtera.  

(Lettu Inf Sus/AG)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |