PAPUA - Di balik bayang-bayang konflik dan tantangan geografis yang membentang di Bumi Cenderawasih, Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjelma bukan hanya sebagai penjaga batas, tetapi juga sebagai penggerak roda pembangunan dan penjaga harapan masyarakat Papua.
Mengemban amanat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020, TNI hadir bukan sekadar mengamankan wilayah, tetapi juga berperan nyata dalam mendukung kesejahteraan masyarakat Papua. Tiga peran utama diemban: menjaga keamanan, mendukung layanan dasar, dan membangun komunikasi sosial yang inklusif sebuah misi mulia yang dijalankan di tengah medan berat dengan penuh dedikasi.
Ketika Pembangunan Tak Bisa Menunggu, TNI Hadir Menjawab
Stabilitas adalah pondasi pembangunan. Namun, Papua kerap diguncang ancaman dari Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) yang terus mengganggu kedamaian. Tragedi yang menimpa Glen Malcolm Conning, pilot asal Selandia Baru, menjadi contoh nyata bahwa tantangan bukan hanya soal alam, tapi juga keamanan yang terancam oleh kekerasan kelompok bersenjata.
Namun TNI tak tinggal diam. Tanpa harus menunggu permintaan, satuan tugas TNI langsung turun tangan mengevakuasi jenazah Glen, bersama tenaga medis, guru, dan balita lainnya yang terjebak dalam situasi genting. Aksi ini murni sebagai bentuk kepedulian kemanusiaan, bukan sekadar tugas negara.
Misi Pembebasan yang Membanggakan
Komitmen TNI dalam melindungi warga negara maupun asing di Papua semakin dibuktikan lewat suksesnya operasi pembebasan sandera Pilot Susi Air, Kapten Phillip Mark Mehrtens, pada 21 September 2024. Sebuah operasi yang penuh risiko, namun berhasil dituntaskan tanpa korban jiwa. Dunia menyaksikan TNI tidak hanya tangguh, tetapi juga profesional dan bermartabat.
Panglima Habema: Keamanan Adalah Pintu Menuju Kesejahteraan
Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan bahwa keamanan adalah kunci utama pembangunan di Papua. “Kami tidak hanya mengandalkan kekuatan senjata, tapi juga membangun kedekatan emosional dan sosial dengan masyarakat, ” ujarnya. Jum'at 11, April 2025. Menurutnya, pendekatan humanis dan kehadiran TNI dalam kegiatan sosial menjadi jembatan kepercayaan yang memperkuat sinergi antara rakyat dan negara.
TNI, dari Pasukan ke Pelayan Masyarakat
Apa yang dilakukan TNI hari ini menunjukkan pergeseran paradigma: dari pasukan tempur menjadi pelayan rakyat di garis depan pembangunan. Mereka hadir dengan senyum, bukan hanya senjata membantu mengajar, mengobati, dan menjaga. Inilah wajah baru pertahanan negara yang menyatu dengan denyut kehidupan rakyat Papua.
Kesimpulan: TNI Hadir Bukan Sekadar Mengamankan, Tapi Membangun Masa Depan Papua.
Di tengah gempuran provokasi dan kekerasan, TNI hadir sebagai kekuatan konstitusional yang tidak hanya menjaga keutuhan wilayah, tetapi juga membangun harapan dan mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan, Papua bukan zona perang Papua adalah zona harapan. Dan TNI ada di garda terdepan untuk mewujudkannya.
Autentikasi:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono