JAKARTA - Di tengah dinamika bangsa yang terus bergerak maju, para calon pemimpin masa depan dituntut untuk tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga harus tertanam kuat dalam nilai-nilai luhur Pancasila dan keimanan. Hal ini ditegaskan oleh Hendri Jayadi Pandiangan, seorang akademisi yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia (FH UKI).
Menurut Hendri, Pancasila adalah fondasi utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia meyakini bahwa dengan semangat kebangsaan yang membara, Indonesia tidak hanya akan meraih kemajuan, tetapi juga akan memiliki jati diri yang kokoh dan kerukunan sosial yang harmonis.
"Pancasila merupakan modal dasar kita dalam hidup berbangsa dan bernegara. Dengan spirit kebangsaan, maka negara ini tidak saja maju, tapi juga memiliki karakter dan keguyuban sosial yang baik, " ungkapnya saat memberikan pembekalan kepada peserta Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar dan Retreat (LKMM-TD) FH UKI di Jakarta, Jumat.
Lebih lanjut, Hendri memaparkan bahwa seorang pemimpin ideal di masa depan harus dibekali dengan kemampuan manajerial yang mumpuni, keberanian dalam mengambil keputusan, sikap adaptif terhadap perubahan, mental yang kuat, serta iman yang tak tergoyahkan.
Ia menambahkan bahwa era globalisasi saat ini memberikan tantangan tersendiri. Para calon pemimpin perlu meracik strategi kepemimpinan yang mengutamakan kerja sama tim daripada sikap individualistis.
Penguasaan teknologi juga menjadi elemen krusial. Hendri menilai bahwa kemampuan beradaptasi dan menguasai perkembangan teknologi merupakan sebuah keniscayaan bagi siapapun yang bercita-cita menjadi pemimpin yang andal.
"Penguasaan teknologi menjadi keniscayaan dalam mendukung seseorang menjadi pemimpin yang handal, " jelas Hendri.
Ia juga mengingatkan seluruh mahasiswa FH UKI bahwa mereka adalah generasi penerus bangsa dan calon pemimpin di masa depan. Apapun jalan karier yang akan ditempuh kelak, bekal mental seorang pemimpin harus senantiasa dimiliki.
"Para mahasiswa adalah calon pemimpin masa depan. Apapun pekerjaan yang dijalani kelak, mereka harus memiliki mental sebagai seorang pemimpin, " tegas Hendri.
Kegiatan LKMM-TD sendiri telah berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 25 hingga 27 September, melibatkan mahasiswa semester III hingga tingkat akhir dari angkatan 2021 hingga 2024. Pelatihan ini merupakan salah satu persyaratan penting bagi mahasiswa FH UKI untuk dapat memperoleh ijazah. (PERS)
