Mataram, NTB – Upaya membangun kesadaran baru menuju kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih moderat terus dilakukan. Densus 88 Satgaswil NTB bekerjasama dengan Forkopimda NTB menggelar kegiatan bertajuk Transformasi Ideologi: Jalan Menuju Wasathiyah, Membangun Kesadaran Baru Ideologi Sehat dan Moderat. Acara berlangsung di Ballroom Same Hotel Mataram, Sabtu (18/10/2025), dihadiri eks anggota Jemaah Islamiyah (JI) se-Pulau Lombok serta perwakilan eks JI dari Pulau Sumbawa melalui zoom meeting.
Hadir pula berbagai unsur penting, mulai dari Forkopimda NTB, perwakilan Kesbangpol, Baznas, Dinas Sosial, hingga organisasi keagamaan seperti NW, NU, Muhammadiyah, dan MUI NTB. Tokoh agama serta pejabat Pemprov NTB juga ikut memberikan semangat dan motivasi.
Yang menarik, kegiatan ini juga menghadirkan langsung Ir. Parawijayanto, Amir (ketua) eks JI Indonesia, sebagai pembicara utama dalam dialog ideologi.
Transformasi Pasca Deklarasi Bergabung dengan NKRI
Dalam keterangannya usai kegiatan, Parawijayanto menjelaskan bahwa acara ini merupakan bagian dari proses pembinaan pasca JI menyatakan bergabung dengan NKRI pada Juni 2024 lalu. Sejak deklarasi tersebut, eks JI menjalani masa pembinaan selama lima tahun untuk memastikan adanya perubahan idiologi, organisasi, sikap, dan prilaku.
“Sejak ikrar JI bergabung dengan NKRI, ada masa pembinaan lima tahun. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian untuk menilai sejauh mana transformasi ideologis itu berjalan, ” ujarnya.
Menurutnya, inti dari transformasi ini adalah perubahan sikap dari ekstrim ke moderat atau disebut wasathiyah. “Proses meninggalkan sikap ekstrim bukan berarti keluar dari agama atau melecehkan agama. Justru moderasi itu adalah cara berpegang teguh pada agama tanpa bersikap keras atau berlebih-lebihan, ” tegasnya.
Ia berharap eks anggota JI benar-benar mampu mengamalkan nilai moderat dalam kehidupan bermasyarakat.
Sementara itu, Kombes Pol. Lili Warli, S.I.K., M.H., Kasatgaswil NTB Densus 88, menegaskan bahwa kegiatan di NTB ini merupakan kegiatan ke-14 dari rangkaian Transformasi Ideologi yang digelar di berbagai daerah di Indonesia.
“Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari proses kembalinya JI ke NKRI. Intinya adalah transformasi sikap keras menuju sikap moderat, ” jelasnya.
Menurut Lili Warli, kehadiran langsung Amir eks JI di setiap kegiatan merupakan langkah penting untuk meneguhkan keyakinan para anggota bahwa keputusan bergabung dengan NKRI adalah pilihan yang tepat.
“Ini sekaligus memberikan pemahaman bahwa keputusan bulat kembali ke pangkuan NKRI adalah langkah benar demi kepentingan bersama, ” tambahnya.
Ia optimis kegiatan ini akan memberi dampak positif bagi seluruh eks anggota JI di NTB. “Dengan transformasi ideologi, kita berharap akan tumbuh sikap moderat demi stabilitas keamanan, persatuan bangsa, dan kesejahteraan masyarakat, ” pungkasnya.
Terakhir ia berharap pemerintah daerah NTB saling bahu membahu agar EX JI bisa diterima di setiap ormas maupun masyarakat. Selain itu pemerintah daerah maupun organisasi masyarakat dapat membantu baik secara moril dan materil bagi EX JI karena status mereka tetap sebagai warga NTB yang juga harus mendapatkan perhatian dari pemerintah. (Adb)