Dirut BPR Syariah Jam Gadang (perseroda ): Aset Capai Rp.137 Miliar, 15 Ribu lebih Pelajar Sudah Jadi Nasabah Tabungan Haji Pelajar

2 hours ago 1

Bukittinggi – Direktur Utama PT BPR Syariah Jam Gadang ( perseroda ) Feri Irawan, menyampaikan bahwa Aset hingga saat ini telah mencapai  Rp. 137 miliar. Hal itu diungkapkannya saat bincang santai bersama awak media di ruang kerjanya, Rabu (5/11/2025).

“Untuk plafond pembiayaan sudah mencapai Rp. 128 miliar, sementara outstanding-nya sebesar Rp.106 miliar lebih. Kami menargetkan laba sebesar Rp. 3.2 miliar sampai akhir Desember 2025, ” ujar Feri.

Ia menjelaskan, pertumbuhan aset dan laba tahun ini turut didorong oleh meningkatnya jumlah nasabah pelajar melalui program Tabungan Haji Pelajar, yang merupakan gagasan dari Wali Kota Bukittinggi, bapak Ramlan Nurmatias SH.

“Dari sekitar 22 ribu siswa di Kota Bukittinggi, sudah lebih dari 15 ribu pelajar yang menjadi nasabah kami. Mereka berasal dari 83 sekolah, baik SD, SMP, sekolah swasta, maupun madrasah di bawah Kemenag, ” terang Feri.

Program Tabungan Haji Pelajar, lanjutnya, terinspirasi saat kegiatan pelepasan jemaah haji oleh bapak Wali Kota dan Kemenag. Dari kegiatan itu muncul gagasan agar anak-anak sejak dini menanamkan niat berangkat haji dan belajar menabung secara bertahap.

“Antusiasme siswa sangat tinggi. Sekitar 78 persen sekolah di Bukittinggi sudah ikut program ini. Rata-rata tabungan pelajar hanya Rp1.000 atau Rp2.000 per hari, tapi semangat mereka luar biasa, ” ujarnya.

Feri menambahkan, penambahan nasabah cukup signifikan, yakni sekitar 1.000 hingga 2.000 nasabah setiap tahun. Namun Sejak pertengahan tahun 2025 hingga November, jumlah nasabah sudah tumbuh lebih dari 17 ribu rekening, hal ini di dorong oleh nasabah Tabungan Haji Pelajar.

Meski pencapaian aset dan pembiayaan menunjukkan hasil baik, Feri mengakui penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) masih menjadi tantangan. Namun ia tetap optimis target DPK dapat tercapai hingga akhir tahun.

“Secara keseluruhan kami optimis target aset, laba, dan pembiayaan serta DPK bisa tercapai sampai Desember 2025 nanti, ” ucapnya.

Feri juga menyinggung kondisi ekonomi lokal yang memengaruhi perputaran dana masyarakat. Menurutnya, roda ekonomi Bukittinggi bertumpu pada tiga pasar utama, yaitu Pasar Aur kuning, Pasar Atas, dan Pasar Bawah.

“Perputaran ekonomi yang menyokong pertumbuhan pembiayaan dan DPK  ada di Pasar Bawah karena berkaitan langsung dengan kebutuhan sehari-hari. Pasar Aur sekarang tidak sesignifikan dulu, dan di Pasar Atas transaksi cenderung menurun. Banyak pedagang mengeluh, belum ada yang beli, jadi sulit menabung, ” jelasnya.

Namun, Feri menilai kenaikan harga emas justru memberi dampak positif terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga. “Sekarang harga emas di atas lima juta per emas ( 2.5 gram red ), banyak masyarakat menjual emas dan menyimpan uangnya di bank. Ini cukup membantu pertumbuhan dana pihak ketiga, ” tutupnya.(Lindafang)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |