TANGERANG - Aktivitas galian untuk penanaman kabel di Desa Pasir Gadung hingga Desa Suka Asih tepatnya di Jalan Raya Otonom Cikupa Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, mengundang keprihatinan serius terhadap keselamatan pengguna jalan.
Sejak lebih dari seminggu lalu, sekitar 2500 meter jalan raya tersebut dipenuhi dengan tumpukan tanah dan lubang bekas galian kabel yang di tutup tidak sempurna, sehingga akan membahayakan pengguna jalan yang akan menyebabkan kendaraan terperosok di bekas lubang galian kabel.
Pengelolaan proyek yang kurang teratur menyebabkan penutupan bekas lubang terkesan asal asalan, dan banyaknya tanah yang tercecer di bahu jalan, mengancam pengguna dengan kondisi licin jika terjadi hujan yang berbahaya terutama pada malam hari.
Bekas Lubang galian yang diurug dengan asal asalan dengan minim penandaan yang memadai menjadi ancaman serius bagi keselamatan pengendara yang melewati area tersebut apalagi lintasan tersebut adalah lintasan rawan kemacetan
Habibi, salah seorang pengguna jalan yang sekaligus ketua DPW FRN Provinsi Banten dari kota serang saat melintasi lokasi proyek galian kabel mengungkapkan kekhawatirannya dengan kondisi proyek yang tidak rapi pengerjaannya apalgi bekas galian hanya di uruk kembali dengan tanah, ini jika terinjak mobil pasti akan amblas, dan kondisi jalan licin akibat ceceran tanah yang terkena hujan tentunya akan sangat membahayakan pengguna jalan yang menggunakan sepeda motor. ucapnya, Jumat (19/9/2025).
Selain itu, pekerjaan galian yang berlangsung sebagian besar pada malam hari dan kadang-kadang pekerjaan di siang hari, telah mengganggu arus lalu lintas di Jalan Raya Otonom Cikupa Pasar Kemis yang merupakan jalur vital menuju kawasan Cikupa Mas dan menuju pintu masuk Tol Jakarta dan untuk jalur sebaliknya. Kemacetan terutama terjadi pada jam-jam sibuk, mengakibatkan frustrasi bagi pengguna jalan sehari-hari.
Pemerintah setempat diharapkan segera mengambil tindakan perbaikan yang mendesak untuk memastikan keamanan dan kelancaran lalu lintas di Jalan otonom Cikupa Pasar Kemis, Koordinasi yang lebih baik antara pihak terkait, termasuk pengelola proyek dan dinas terkait, diperlukan agar kondisi ini tidak berlarut-larut dan tidak mengancam keselamatan masyarakat pengguna jalan.(Spyn)