Garuda Indonesia Sambut Direktur Keuangan Baru di Tengah Tantangan Finansial

2 hours ago 1

JAKARTA - Pergantian pucuk pimpinan di tubuh keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) tampaknya akan segera terjadi. Kabar terbaru menyebutkan bahwa pemegang saham telah menunjuk seorang direktur keuangan baru untuk memimpin roda keuangan maskapai pelat merah ini. Langkah ini diambil di tengah upaya Garuda Indonesia untuk menavigasi berbagai tantangan finansial yang masih membayangi.

Sumber terpercaya, sebagaimana dilaporkan oleh Bloomberg pada Rabu (17/9/2025), mengindikasikan bahwa Balagopal Kunduvara, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden divisi layanan keuangan di Singapore Airlines Ltd., akan mengisi posisi penting ini. Ia akan menggantikan Prasetio, yang telah diberhentikan dari jabatannya sebagai direktur keuangan dan manajemen risiko Garuda Indonesia dalam rapat umum pemegang saham luar biasa yang digelar pada Juni 2025. Penunjukan ini diharapkan membawa angin segar dan keahlian baru dalam mengelola keuangan maskapai.

Perjalanan karier Kunduvara di industri penerbangan Singapura cukup panjang dan mengesankan. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade di Singapore Airlines, ia telah mengasah kemampuannya sejak memulai karir sebagai seorang insinyur pada tahun 2000. Latar belakangnya yang solid di salah satu maskapai terkemuka di Asia diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi Garuda Indonesia.

Menurut informasi dari sumber Bloomberg yang meminta anonimitas, penunjukan Kunduvara telah mendapat persetujuan dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Ia dijadwalkan mulai efektif menjabat pada Oktober 2025. Kehadiran Danantara sebagai investor strategis memang menjadi salah satu elemen kunci dalam upaya pemulihan Garuda Indonesia.

Perwakilan dari Garuda Indonesia dan Danantara memilih untuk tidak memberikan komentar terkait penunjukan ini saat dihubungi oleh Bloomberg. Demikian pula, seorang juru bicara Singapore Airlines menyatakan bahwa maskapai tersebut tidak dapat berkomentar mengenai hal ini. Kunduvara sendiri belum memberikan tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya.

Meskipun jumlah penumpang dan pendapatan Garuda Indonesia menunjukkan tren positif, maskapai ini masih bergulat dengan sejumlah isu keuangan yang pelik. Pembengkakan biaya operasional menjadi salah satu perhatian utama, ditambah lagi dengan adanya pesawat yang harus terparkir akibat penundaan jadwal perawatan. Situasi ini bahkan membuat beberapa pemasok menuntut pembayaran di muka untuk pengadaan suku cadang dan layanan.

Sebelumnya, Bisnis telah melaporkan bahwa Danantara telah menyuntikkan modal sebesar US$405 juta atau setara Rp6, 65 triliun ke Garuda Indonesia. Suntikan dana ini merupakan kelanjutan dari program restrukturisasi yang telah dijalankan Garuda sejak 2022 dan menjadi titik awal dari fase penyehatan jangka panjang. Kemitraan strategis ini diharapkan dapat memperkuat fondasi keuangan maskapai.

Dalam kerangka kerja sama ini, Danantara memberikan dukungan awal berupa pinjaman pemegang saham (shareholder loan) senilai Rp6, 65 triliun atau US$405 juta, sebagai bagian dari total dukungan pembiayaan yang dirancang mencapai US$1 miliar. Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, menyambut baik keputusan Danantara untuk menjadi mitra strategis dalam mendukung transformasi jangka panjang perusahaan.

"Dengan dukungan Danantara Indonesia, Garuda memproyeksikan penguatan kapabilitas operasional melalui optimalisasi bisnis dan kinerja agar dapat mengokohkan posisi sebagai maskapai kelas dunia, " ujar Wamildan Tsani, Selasa (24/6/2025). Ia menambahkan bahwa kolaborasi ini akan difokuskan pada perawatan dan peningkatan kesiapan operasional armada, baik untuk Garuda sebagai maskapai full service carrier (FSC) maupun Citilink sebagai low cost carrier (LCC).

Ke depannya, Danantara dan Garuda akan melanjutkan transformasi dengan fokus pada optimalisasi kinerja operasional dan finansial, sebagai bagian dari agenda jangka panjang menuju maskapai yang berkelanjutan. Chief Operating Officer Danantara Indonesia, Dony Oskaria, menekankan bahwa pendekatan transformasi tidak hanya terbatas pada pendanaan, tetapi juga mencakup pendampingan institusional yang berlandaskan prinsip tata kelola dan akuntabilitas.

Dony Oskaria juga memastikan bahwa Danantara Indonesia akan melakukan evaluasi berkala terhadap capaian transformasi yang dijalankan oleh Garuda. "Melalui Danantara Asset Management, kami akan memastikan proses transformasi berjalan sesuai rencana, dan setiap tahapan akan dievaluasi berdasarkan capaian dan prinsip akuntabilitas, " pungkasnya, menandakan komitmen kuat untuk memastikan keberhasilan program pemulihan Garuda Indonesia. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |