Geliat Pasar Bahomante Lesu, Pembeli Keluhkan Sejumlah Harga Bahan Pokok Merangkak Naik

1 month ago 21

MOROWALI, Indonesiasatu.id - Sudah beberapa pekan terakhir ini, aktivitas jual beli lesu di Pasar Mingguan Desa Bahomante, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Kondisi ini dipicu naiknya harga sejumlah kebutuhan pokok membuat pembeli mengeluh dan memilih untuk berhemat belanjaan dari biasanya,  bahkan ada yang beralih ke bahan pokok lainnya.

"Saya beli tahu tempe saja pengganti ikan soalnya pada mahal, sudah beberapa hari belakangan ini harga ikan naik terus. Makanya, keluarga saya terpaksa makan tahu tempe untuk sementara sebagai pengganti lauk, " keluh ibu Ishak saat berbincang dengan Wartawan media ini di pasar Bahomante, Sabtu (15/03/2025).

Senada keluhan Mama Beye, dirinya terpaksa mengurangi jumlah belanjaan yang biasanya beli dalam jumlah kiloan tapi saat ini beli secara eceran dengan jumlah yang lebih sedikit dibandingkan sebelumnya.

Misalnya saja, beli bawang merah dan bawang putih tak lagi dalam jumlah kiloan tetapi beli harga eceran Rp. 20.000. karena beli dalam jumlah kiloan harganya sangat tinggi kisaran Rp.40.000/Kg, padahal jika digunakan hanya beberapa hari saja sudah ludes.

Begitu pun bahan pokok lainnya, cabai, jahe, kunyit, sayuran maupun ikan termasuk beras dan lainnya di beli secara eceran sesuai kemampuan keuangan yang dimiliki bukan berdasarkan jumlah bahan pokok yang disuguhkan penjual.

"Jadi saya beli sesuai dengan jumlah keuangan yang ada bukan dalam jumlah kiloan. Nah ini kebutuhan rumah tangga bukan hanya 1 macam saja banyak mau dibeli harga pada naik, bawa uang belanjaan dalam jumlah lumayan tapi terasa sedikit kalau sudah dibelanjakan, " tutur Ibu 3 anak itu dengan mimik heran.

Demikian halnya salah satu penjual Ibu Lisna dari Unit 1 Bumi Raya ikut mengeluh, pendapatannya berkurang karena pembeli minim datang berbelanja dari pagi hari hingga menjelang siang hari mau tutup.

Dia berharap agar Pemkab Morowali memberikan solusi terhadap persolan yang saat ini serba dilema dialami oleh penjual, sebab belanjaan yang dijual di pasar dibeli dari pengepul untuk dijual kembali.

"Dari pagi hanya berapa orang saja datang belanja, padahal saya ini jauh dari unit 1 Bumi Raya. Soal harga, kami juga menyesuaikan Pak karena belanjaan yang kami jual juga dibeli untuk di jual kembali di pasar ini (Pasar Bahomante), " terangnya sembari berharap agar Pemkab Morowali mengatasi persoalan ini.

(Tar)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |