PANGANDARAN JAWA BARAT - Pemerintah Kabupaten Pangandaran melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) menggelar kegiatan Sosialisasi Kerawanan Ketahanan Ekonomi dengan tema “Inovasi dan Kreativitas Generasi Muda sebagai Pilar Ketahanan Ekonomi untuk Pembangunan Jawa Barat”, bertempat di Aula Sagati Margacinta. Kamis (30/10/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Pangandaran, Wakil Ketua II DPRD Pangandaran, Perwakilan Bakesbangpol Jawa Barat, Kepala Bakesbangpol Pangandaran Dr Gumilar, Sekjen DPD Pemuda Tani Indonesia Jawa Barat, perwakilan dari Diskopdagin dan Dinas Pertanian, Ketua PPDI, KNPI, Karang Taruna, HIPMI, Koperasi Merah Putih, dan para penggiat MBG Kabupaten Pangandaran.
Dalam sambutannya, Plt. Kepala Bakesbangpol Kabupaten Pangandaran Dr Gumilar menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran bersama akan pentingnya ketahanan ekonomi di tengah perubahan sosial dan dinamika global yang semakin cepat "katanya".
Sementara itu, Wakil Bupati Pangandaran menegaskan bahwa kesejahteraan masyarakat tidak dapat terwujud tanpa kedisiplinan dan semangat kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda.
“Masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera hanya akan terwujud jika masyarakatnya disiplin — disiplin dalam berpikir, bertindak, dan berinovasi, ” ujar Wakil Bupati.
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPC Pemuda Tani Indonesia Kabupaten Pangandaran, Fazri Gunawan, menyampaikan bahwa tindak lanjut dari kegiatan ini adalah pembentukan Sekolah Tani sebagai wadah edukasi dan pemberdayaan petani muda di daerah.
“Ketahanan ekonomi itu luas, dan kami memilih fokus di bidang pertanian. Melalui Sekolah Tani, kami ingin melahirkan generasi muda yang mampu melanjutkan kesinambungan pertanian bersama MBG, ” katanya.
Tambah Fazri, melalui kegiatan ini, diharapkan sinergi antara pemerintah daerah, pelaku ekonomi, dan komunitas generasi muda semakin kuat dalam membangun ketahanan ekonomi yang inovatif, berdaya saing, dan berkelanjutan bagi Kabupaten Pangandaran dan Jawa Barat "ujarnya". (*)
