Mataram, NTB – Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Praya turut ambil bagian dalam kegiatan pelatihan pemasaran produk hasil karya warga binaan yang digelar Kamis (06/11) di Aula Lapas Perempuan Kelas III Mataram. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan UPT Pemasyarakatan se-Pulau Lombok, termasuk Rutan Praya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari proyek perubahan yang bertujuan meningkatkan kapasitas jajaran pemasyarakatan dalam memasarkan produk unggulan karya warga binaan, sekaligus mendukung implementasi 13 Akselerasi Pemasyarakatan, khususnya pada penguatan dan peningkatan pendayagunaan warga binaan untuk menghadirkan produk UMKM.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Pelayanan Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan NTB, Akhmad Zaenal Fikri. Ia menegaskan bahwa paradigma pemasyarakatan telah berubah. Lapas dan rutan tidak lagi hanya dipahami sebagai tempat kurungan, tetapi ruang pembinaan dan pemberdayaan tempat warga binaan ditempa, dibimbing, dan diarahkan untuk menghasilkan karya bermutu, bernilai ekonomi, dan mampu memberikan dampak positif bagi proses reintegrasi sosial mereka.
Pelatihan menghadirkan Tri Endah Tresnawati, Kepala Seksi Pemasaran UPTD BP3UD Dinas Perdagangan Provinsi NTB, sebagai narasumber. Ia memaparkan strategi pemasaran modern, konsep branding, hingga cara membaca peluang pasar agar produk warga binaan dapat bersaing dan diterima lebih luas di masyarakat.
Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi interaktif. Peserta dari berbagai UPT pemasyarakatan berdialog mengenai tantangan pemasaran, mulai dari standarisasi kualitas, keterbatasan promosi, hingga kebutuhan pendampingan lanjutan agar produk warga binaan dapat lebih profesional. Narasumber memberikan rekomendasi penting, termasuk pengemasan menarik, dokumentasi produk yang baik, serta pemanfaatan platform digital sebagai saluran pemasaran yang efektif.
Diskusi berjalan hidup dan produktif, memberikan perspektif baru bagi jajaran pemasyarakatan dalam memajukan pemasaran produk warga binaan secara lebih sistematis dan berdaya saing.
Rutan Praya menilai kegiatan ini sangat relevan untuk memperkuat kualitas pembinaan di lingkungan rutan. Dengan meningkatnya kemampuan pemasaran, karya warga binaan—yang selama ini dihasilkan melalui berbagai program pembinaan kemandirian—diharapkan dapat terus berkembang dan memberi manfaat ekonomi maupun sosial bagi mereka.
Kepala Rutan Praya, M. Syaripuddin Hazri, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Menurutnya, pelatihan ini menjadi penguatan penting bagi arah pembinaan yang lebih produktif.
“Kami di Rutan Praya berkomitmen untuk tidak hanya memberikan pelatihan keterampilan, tetapi juga memastikan bahwa setiap karya warga binaan memiliki peluang untuk dipasarkan dan dikenal masyarakat. Dengan memahami strategi pemasaran yang tepat, hasil karya mereka dapat naik kelas dan memiliki nilai jual yang lebih baik, ” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa penguatan pemasaran merupakan salah satu langkah nyata dalam mendukung 13 Akselerasi Pemasyarakatan, terutama dalam menciptakan pembinaan yang memberi dampak jangka panjang bagi kemandirian warga binaan. “Ini bagian dari usaha kami membangun manusia, bukan sekadar menjalankan masa pidana.
Harapannya, saat kembali ke masyarakat, mereka membawa bekal keterampilan dan kepercayaan diri untuk memulai kehidupan baru, ” tegasnya.
Melalui partisipasinya, Rutan Praya menegaskan komitmen untuk terus mendukung percepatan pembinaan produktif, peningkatan kapasitas SDM, serta penguatan layanan berbasis pemberdayaan sebagai wujud nyata transformasi pemasyarakatan. (Adb)







































