Sukabumi, 2 November 2025 — Di tengah tantangan ketahanan pangan dan meningkatnya kesenjangan sosial, Gerakan Stop Boros Pangan hadir sebagai inisiatif yang mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola konsumsi pangan. Gerakan ini bukan sekadar kampanye hemat, melainkan panggilan gotong royong untuk menciptakan kehidupan yang lebih barokah—penuh berkah, tanggung jawab sosial, dan kepedulian terhadap sesama.
“Gerakan Stop Boros Pangan adalah sebuah inisiatif untuk mengurangi pemborosan pangan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan pangan yang bijak, ” tegas narasumber dalam pernyataan resminya, belum lama ini yang dipostying oleh akun resmi DKP Kabupaten Sukabumi.
Gerakan ini mengusung lima langkah praktis yang dapat diterapkan oleh masyarakat:
Beli Pangan yang Dibutuhkan: Hindari pembelian berlebihan. Belanja sesuai kebutuhan adalah bentuk keikhlasan dalam mengelola rezeki.
Simpan Pangan dengan Benar: Menjaga kualitas pangan adalah bentuk tanggung jawab terhadap sumber daya yang telah diusahakan.
Manfaatkan Sisa Pangan: Kreativitas dalam mengolah sisa makanan menjadi sajian baru mencerminkan semangat gotong royong dan keberlanjutan.
Hindari Pemborosan di Rumah Makan: Bijak dalam memesan dan melaporkan makanan yang tidak dimakan adalah wujud kepemimpinan pribadi yang mengayomi lingkungan.
Dukung Usaha Pengurangan Pemborosan: Partisipasi dalam program donasi pangan adalah bentuk nyata dari transparansi dan solidaritas sosial.
Gerakan ini juga membawa manfaat yang luas:
Mengurangi Pemborosan Pangan: Menekan jumlah pangan yang terbuang berarti membuka akses lebih luas bagi mereka yang membutuhkan.
Menghemat Biaya: Efisiensi dalam konsumsi membantu keluarga mengelola anggaran dengan lebih baik.
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat: Edukasi tentang pengelolaan pangan mendorong perubahan perilaku menuju masyarakat yang lebih peduli dan berdaya.
Gerakan Stop Boros Pangan sejalan dengan nilai-nilai Sukabumi Mubarokah, di mana setiap tindakan kecil yang dilakukan dengan niat baik dan tanggung jawab sosial dapat menjadi sumber berkah bagi banyak orang. Dari dapur rumah tangga hingga meja makan warung, semangat ini mengalir sebagai energi kolektif untuk membangun Sukabumi yang lebih adil, sehat, dan penuh rasa syukur.
Mari kita dukung Gerakan Stop Boros Pangan. Karena pangan bukan sekadar kebutuhan, tapi juga cerminan nilai hidup yang kita perjuangkan bersama.
















































