Klaten – Dalam upaya menanggulangi hama tikus yang meresahkan petani dan mengancam hasil panen, Koramil 03/Delanggu Kodim 0723/Klaten bersama warga Desa Krecek menggelar aksi gropyokan tikus di area persawahan Desa Krecek Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten. (12/05/2025).
Gropyokan tikus yang digelar ini merupakan respons atas meningkatnya populasi hama tikus yang belakangan merajalela di sejumlah lahan pertanian di wilayah Kecamatan Delanggu. Serangan hama tersebut telah menyebabkan kerusakan tanaman padi milik petani, sehingga diperlukan tindakan cepat dan terkoordinasi.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Danramil 03/Delanggu Kapten Czi Agus Poniman, Kepala Desa Krecek beserta perangkat desa, Kapolsek Delanggu AKP Jaka Waloya, S.H., Ketua Kelompok Tani (Poktan) Desa Krecek Santoso, serta Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Delanggu, Sunarto.
Kapten Czi Agus Poniman dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian TNI terhadap permasalahan yang dihadapi para petani, khususnya dalam menjaga ketahanan pangan wilayah. Menurutnya, keberadaan tikus sawah sebagai hama memang menjadi ancaman serius yang perlu segera ditangani secara gotong royong.
“Gropyokan ini merupakan langkah konkret bersama warga dan unsur terkait untuk mengurangi populasi tikus yang berkembang sangat cepat. Tikus-tikus ini telah merusak tanaman padi, yang berdampak langsung terhadap hasil panen dan kesejahteraan petani. Kita harap melalui gerakan bersama ini, serangan hama tikus bisa ditekan dan hasil pertanian masyarakat bisa lebih optimal, ” jelas Kapten Agus.
Lebih lanjut, Danramil menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menyelesaikan persoalan pertanian di tingkat desa. Ia juga mendorong agar kegiatan serupa dilakukan secara rutin dan berkelanjutan.
Sementara itu, Ketua Poktan Desa Krecek, Santoso, mengungkapkan apresiasinya atas keterlibatan TNI, Polri dan seluruh elemen dalam membantu petani menghadapi ancaman hama. Menurutnya, dukungan dari aparat teritorial sangat berarti dalam membangun semangat petani untuk terus menjaga lahan pertanian mereka.
“Kami dari kelompok tani sangat terbantu dengan adanya gropyokan ini. Terima kasih kepada Koramil, Polsek, pemerintah desa, dan seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan ini. Kami berharap tanaman padi bisa kembali aman dari hama dan hasil panen tahun ini bisa lebih melimpah, ” ujar Santoso.
Senada dengan hal tersebut, Koordinator PPL Kecamatan Delanggu, Sunarto menambahkan bahwa gropyokan ini merupakan bagian dari pendekatan terpadu dalam pengendalian hama. Selain gropyokan manual, ia menyebutkan pentingnya penerapan metode pertanian ramah lingkungan dan sistem tanam yang terjadwal sebagai langkah pencegahan jangka panjang.
Gropyokan tikus dilakukan secara manual oleh puluhan warga yang menyisir area sawah dengan alat seadanya, seperti kayu, cangkul, dan jebakan. Beberapa ekor tikus berhasil ditangkap dalam kegiatan tersebut. Meski hasilnya belum bisa sepenuhnya menuntaskan masalah, namun kegiatan ini menjadi awal dari kesadaran kolektif untuk bersama-sama menjaga lahan pertanian dari gangguan hama.
Kegiatan ini juga menjadi contoh nyata sinergi antara TNI, Polri, aparat pemerintah dan masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan daerah. Ke depan, kegiatan serupa akan terus digalakkan sebagai bentuk komitmen bersama dalam mendukung sektor pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat desa. (Red)