BARRU - Halal Bi Halal Terpadu dan Temu Alumni Pengurus Daerah (PD) Darud Da'wah wal Irsyad (DDI) Kabupaten Barru, Ikatan Alumni DDI (IADI) Mangkoso dan Kerukunan Santri DDI Mangkoso Asal Barru (Kesan Akrab) berlangsung di Lantai 6 MPP Kantor Bupati Barru, pada Ahad (6/4/2025).
Halal Bi Halal yang mengusung tema "Mengkokohkan Ukhuwah Addariyah dalam Konsolidasi Organisasi bersama Pemerintah Daerah untuk Barru Go Internasional", dihadiri langsung oleh wakil Bupati Barru Dr. Ir. Abustan AB, M.Si.
Acara ini juga dirangkaikan dengan pelantikan Pengurus Cabang (PC) DDI se kabupaten Barru dan Pengurus Kesan Akrab serta penyerahan MOU (Memorandum Of Understanding) DDI Mangkoso dan Pemerintah Kabupaten Barru.
Selain Wabup Barru Halal Bi Halal ini juga dihadiri Pimpinan Ponpes DDI Mangkoso AGH. Faried Wajedy, Ketua DPRD Barru, Unsur Forkopimda, Ketua Umum PW DDI Sulsel, Ketua PD DDI Barru, Ketua STAI DDI Mangkoso, Ketua Baznas Barru dan Keluarga Besar Andi Mangung.
Hadir pula Camat Soppeng Riaja, Kapolsek Soppeng Riaja, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Ketua dan Pengurus PC DDI se kabupaten Barru, Ketua dan Pengurus Kesan Akrab, Para Alumni DDI Mangkoso dan undangan lainnya.
Wabup Barru Abustan menyampaikan salam hangat sekaligus permohonan maaf dari Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari, SH., M.Si yang tidak dapat hadir membersamai kegiatan halal bi halal ini.
Dia mengungkapkan bahwa halal bihalal seperti ini totality 100% halal maaf - memaafkan dan berharap jangan sampai ada yang berbekas, jangan sampai diantara kita belum saling bermaaf-maafan karena sesuatu hal.
Halal bihalal ini kata Abustan, hakikatnya saling menghalalkan untuk mengingat kebaikan orang lain dan melupakan keburukannya kepada kita serta sebaliknya mengingat keburukan dan melupakan kebaikan kita kepada orang lain.
Dikatakan, kunci untuk menjaga silaturahmi diantaranya seperti saat ini halal bi halal wajib untuk salam-salaman, kemudian menghadiri undangan silaturahmi, membesuk orang sakit, datang melayat ketika ada orang meninggal dunia dan antar kekuburan.
"Dan menurut Angre Gurutta manfaat silaturahmi itu ada tiga diantaranya melancarkan rezeki, memperpanjang umur dan Insya Allah kita dihindarkan dari kematian yang buruk", ujarnya.
Lebih jauh, Ia berharap ponpes DDI Mangkoso sebagai tempat orang untuk memahami Al-Quran dan Hadis serta melahirkan alumni seperti birokrat, ulama, umarat dan berbagai profesi agar menjalankan apa yang telah dipahaminya, karena jika cuma dipahamai tanpa mengaplikasikannya akan percuma saja.
Terkait usulan pengembangan Ponpes DDI dan wisata religius, dia meminta kepada pengurus untuk menunjukkan tanah di sekitar DDI yang mau diwakafkan, dan Insya akan melibatkan jalur wakaf biroktat Pemkab Barru.
"Jadi disini nanti ada jalur wakafnya Birokrat Pemkab Barru, yang dimulai dari saya, dan saya yakin Bupati Barru pun juga akan mau, kemudian para pimpinan OPD, dan para camat, kemudian kami juga akan menurunkan tim ahli untuk mendesain dan harus memiliki perencanaan yang baik", terangnya.
Pada kesempatan ini, Abustan menuturkan bahwa Ibu Bupati Andi Ina sangat memiliki perhatian kepada ponpes DDI Mangkoso agar orang dari luar dapat mengetahui bahwa saat ini memasuki daerah Mangkoso yang menjadi Ikon Kota Santri Kab.Barru
"Ibu Bupati Andi Ina menginginkan di perbatasan Ponpes ada pintu gerbang selamat datang di wilayah ponpes DDI Mangkoso yang menyala pada malam hari kemudian disepanjang jalan ada 99 tiang nama nama Asmaul Husnah", ucapnya.
Abustan juga meminta kepada kepala sekolah agar setiap jam di dalam sekolah negeri ada pembelajaran agama Islam yang spesifik di luar 2 jam per minggu, termasuk sekolah arab datanya harus lengkap begitu pula guru mengaji karena ini menyangkut pertanggung jawaban anggaran.
Ia menegaskan agar setiap orang menggaet lima anak Barru untuk masuk di DDI Mangkoso dan buat surat kontrak setelah tamat akan kembali mengabdi didaerah asal, dan mungkin para Kepala Desa bisa membiayai anak-anak kita menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD).
Ia menyoroti bahwa di sejumlah wilayah kabupaten Barru terlebih di daerah terpencil sangat kekurangan Imam, dan ustads sehingga ini menjadi tanggung jawab bersama agar di setiap desa ada alumni DDI Mangkoso yang menjadi Imam, ustads, dan sebagainya.
Abustan menegaskan bahwa beberapa persoalan aliran kepercayaan dan persoalan agama yang belum terselesaikan termasuk MoU DDI Mangkoso dan Pemkab Barru akan ia laporkan ke Bupati Andi Ina.
"Insya Allah MOUnya kita akan diskusikan termasuk bagaimana disetiap desa ada yang digaet masuk ke DDI Mangkoso dan persoalan ini akan ia laporkan ke Ibu Bupati Barru", urainya.