Hari Bumi Sedunia 2025: Bupati Sukabumi Ajak Masyarakat Pelihara Alam Demi Kesejahteraan dan Masa Depan

3 hours ago 2

Sukabumi, – Dalam peringatan Hari Bumi Sedunia tahun 2025, Bupati Sukabumi, H. Asep Japar, melakukan aksi simbolis berupa penanaman pohon di kawasan Bukit Kurma Baruajol, Desa Sudajaya Girang, Kecamatan Sukabumi, pada Selasa, 22 April 2025. Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi wadah interaksi antara pemerintah daerah dengan petani lokal, khususnya mereka yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Penggarap Bagja Sutra. matasosial.com, Selasa, 22 April 2025. 

Sejarah Hari Bumi dan Relevansinya

Hari Bumi, yang diperingati setiap tanggal 22 April, pertama kali dicetuskan pada tahun 1970 sebagai gerakan kesadaran global terhadap pelestarian lingkungan. Dalam konteks lokal, Kabupaten Sukabumi, dengan kekayaan alamnya yang melimpah, memiliki peran strategis dalam mendukung agenda keberlanjutan. Melalui kegiatan di Bukit Kurma, H. Asep Japar mengingatkan bahwa pelestarian lingkungan adalah kunci untuk menjaga keseimbangan ekosistem yang mendukung kehidupan manusia.

Sinergi Petani dan Pemerintah untuk Keberlanjutan

H. Asep Japar menegaskan bahwa momentum ini menjadi langkah awal untuk memperkuat sinergi antara petani dan pemerintah dalam memanfaatkan lahan secara produktif sekaligus menjaga ekosistem alam. "Kabupaten Sukabumi memiliki sumber daya alam yang luar biasa. Jika kita kelola dengan baik, manfaatnya akan dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama para petani yang bergantung pada kesuburan lahan, " ujarnya.

Menurut H. Asep, pelestarian lingkungan tidak hanya berdampak pada kelangsungan ekosistem tetapi juga pada kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat. Dengan pemberdayaan lahan tanam yang lebih terencana, petani dapat meningkatkan hasil panen mereka, yang pada gilirannya mendukung ketahanan pangan daerah. "Kami di pemerintah selalu berkomitmen untuk mendukung para petani. Tujuannya jelas, yaitu agar kesejahteraan mereka terus meningkat, " tambahnya.

Perspektif Ekonomi dan Keberlanjutan Alam

Ketua Perkumpulan Petani Penggarap Bagja Sutra, Edi Rahmat, dalam kesempatan tersebut, menyampaikan bahwa kelestarian alam dan pertanian adalah dua elemen yang saling bergantung. Ia menyoroti bahwa pertanian adalah sektor utama yang mendukung kehidupan masyarakat. "Manakala pertanian ditinggalkan, ketahanan pangan kita akan terganggu, dan ini berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, " jelasnya.

Edi juga menyebutkan bahwa silaturahmi antara pemerintah dan petani memberikan dampak positif pada penguatan ekonomi lokal. Ia berharap melalui interaksi ini, pola pikir masyarakat terhadap lingkungan dapat berubah, menjadikan pelestarian alam sebagai prioritas. "Kami berharap alam terjaga, petani bagja, masyarakat sejahtera, dan Sukabumi mubarakah, " pungkasnya.

Tindakan Nyata dan Harapan Masa Depan

Selain menanam pohon, H. Asep Japar juga memanen jeruk serta meninjau berbagai jenis tanaman di wilayah tersebut. Langkah ini menunjukkan dukungan konkret terhadap sektor agraris yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal Sukabumi. Penanaman pohon, pemeliharaan tanaman, dan pemberdayaan petani adalah bagian dari strategi jangka panjang yang berorientasi pada pelestarian sumber daya alam sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Mari kita jaga alam kita, karena alam adalah sumber kehidupan. Setiap tindakan kecil berdampak besar terhadap keberlangsungan alam Kabupaten Sukabumi, " ungkap H. Asep Japar dengan penuh semangat.

Peringatan Hari Bumi Sedunia ini menjadi refleksi penting tentang bagaimana masyarakat Sukabumi dapat berkontribusi untuk menjaga keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. Dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah dan petani, Sukabumi diharapkan mampu menjadi model bagi daerah lain dalam membangun harmoni antara manusia dan alam.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |