Helipad Tumbupur, Simbol Persaudaraan dari Ujung Papua: Gotong Royong TNI dan Warga Bangun Harapan di Langit Kuyawage

3 hours ago 1

PUNCAK - Di balik sunyi lembah dan pegunungan Kuyawage, lahir sebuah kisah luar biasa tentang kebersamaan dan harapan. Warga Kampung Tumbupur bersama prajurit Satgas Yonif 408/Suhbrasta Pos Tumbupur bahu-membahu membangun helipad sebuah fasilitas sederhana, namun sarat makna bagi masyarakat di wilayah terpencil ini.

Helipad tersebut menjadi urat nadi baru yang akan menghubungkan Tumbupur dengan dunia luar, membuka peluang untuk akses evakuasi medis cepat, distribusi logistik, serta memperlancar bantuan kemanusiaan.

Rabu (5/11/2025), suara cangkul dan tawa bergema di tanah Tumbupur. Warga dan TNI bekerja tanpa sekat, menandai lahirnya monumen gotong royong yang kelak akan menyelamatkan banyak nyawa.

Komandan Pos Tumbupur, Kapten Inf Panca, menjelaskan bahwa pembangunan helipad ini bermula dari musyawarah mufakat antara Satgas dan warga setempat.

“Kami bersama masyarakat bersepakat membangun helipad ini mulai dari penyiapan lokasi dan perataan tanah. Ke depan, fasilitas ini bisa dimanfaatkan untuk evakuasi, bantuan kesehatan, dan mobilitas warga, ” ungkap Kapten Panca.

Menurutnya, proses pembangunan ini bukan hanya soal membentuk lahan datar, tapi juga menanamkan semangat solidaritas.

“Helipad ini adalah simbol kemanunggalan. Kami bangga karena warga Tumbupur ikut bekerja dengan sepenuh hati. Ini bukti bahwa TNI dan rakyat tak terpisahkan dalam membangun Papua, ” tambahnya.

Salah satu tokoh masyarakat Tumbupur, Bapak Ondius Tabuni, tak mampu menyembunyikan rasa haru saat menatap lahan helipad yang mulai terbentuk. Dengan mata berkaca-kaca, ia menuturkan rasa syukurnya.

“Kami sangat berterima kasih kepada TNI yang selalu hadir mendukung kami. Dengan adanya helipad ini, nanti bantuan dan pertolongan bisa datang lewat helikopter. Kami tidak perlu lagi berjalan jauh menembus hutan, ” ujarnya lirih namun penuh optimisme.

Bagi Ondius dan warga lainnya, helipad ini bukan sekadar fasilitas fisik, melainkan simbol kemerdekaan dari keterisolasian yang selama ini membatasi kehidupan mereka.

Menanggapi keberhasilan pembangunan helipad tersebut, Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, memberikan apresiasi atas semangat dan sinergi yang ditunjukkan para prajurit dan masyarakat Tumbupur.

“Apa yang dilakukan oleh prajurit Yonif 408/Sbh bersama masyarakat adalah wujud nyata dari filosofi kami TNI hadir di Papua dengan hati, ” tegas Mayjen Lucky Avianto.

Ia menambahkan bahwa setiap langkah kecil pembangunan di wilayah pedalaman adalah bagian dari perjuangan besar untuk kemanusiaan.

“Setiap jengkal tanah yang disentuh gotong royong adalah investasi masa depan. Senyum anak-anak Papua adalah kemenangan sejati bagi kami. Dari helipad kecil inilah, cahaya harapan akan terus terbang tinggi di langit Papua, ” tuturnya penuh makna.

Kini, Helipad Tumbupur berdiri bukan dari batu dan semen semata, melainkan dari keringat, tekad, dan cinta tanah air. Ia menjadi simbol nyata bahwa di ujung timur Indonesia, TNI dan rakyat tetap satu hati, membangun bukan hanya infrastruktur, tapi juga masa depan yang lebih layak dan penuh harapan.

(Lettu Sus/AG)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |