PANGKEP SULSEL - Visi "Pangkep Hebat Berkelanjutan" yang diusung oleh Bupati dan Wakil Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau dan Abdul Rahman Assagaf, menjadi arah baru yang patut diapresiasi dan dicermati secara kritis. Kata "Hebat" mengandung semangat untuk menjadi daerah yang maju, unggul, dan berdaya saing. Sementara "Berkelanjutan" menandakan bahwa pembangunan yang dilakukan harus memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi secara seimbang, tidak hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk generasi mendatang.
Jika kita melihat potensi Pangkep, daerah ini memiliki sumber daya alam melimpah, mulai dari sektor kelautan dan perikanan, pertanian, hingga pariwisata. Namun, sejauh mana potensi ini dikelola secara "hebat" dan "berkelanjutan"? Pertanyaan ini menjadi relevan untuk mengukur sejauh mana visi tersebut bukan sekadar slogan, tetapi benar-benar diwujudkan dalam kebijakan konkret.
Dalam aspek ekonomi, Pangkep perlu mendorong tumbuhnya sektor-sektor produktif berbasis potensi lokal. Misalnya, sektor perikanan tangkap dan budidaya harus dikembangkan dengan teknologi ramah lingkungan, memastikan keberlanjutan stok ikan di laut dan tambak. Demikian juga sektor pertanian dan industri kecil menengah (IKM) perlu didukung agar mampu berinovasi dan bersaing di pasar yang lebih luas.
Selain itu, pembangunan Pangkep Hebat tidak boleh mengabaikan pentingnya pembangunan sosial. Indeks pembangunan manusia (IPM), yang mencakup pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat, harus menjadi prioritas utama. Pangkep harus hebat dalam arti memiliki masyarakat yang sehat, cerdas, dan sejahtera. Peningkatan kualitas pendidikan, pelayanan kesehatan yang merata, serta program pengentasan kemiskinan yang efektif harus menjadi bagian dari rencana jangka menengah daerah.
Dari sisi lingkungan, Pangkep memiliki banyak tantangan. Kerusakan ekosistem laut akibat penggunaan alat tangkap ilegal, degradasi kawasan hutan, serta pengelolaan sampah yang belum optimal menjadi pekerjaan rumah besar. Maka dari itu, pembangunan yang berkelanjutan menuntut adanya kebijakan yang berpihak pada pelestarian lingkungan, seperti perlindungan terumbu karang, penghijauan kawasan kritis, dan pengembangan energi terbarukan.
Visi "Pangkep Hebat Berkelanjutan" juga harus menekankan pentingnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel menjadi fondasi utama dalam mewujudkan visi tersebut. Partisipasi aktif masyarakat, keterbukaan informasi, serta pengawasan yang kuat dari lembaga-lembaga pengawas akan memperkuat kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah.
Dalam konteks sosial budaya, Pangkep Hebat juga harus mampu melestarikan nilai-nilai budaya lokal, kearifan masyarakat pesisir dan pegunungan, serta tradisi-tradisi yang menjadi identitas daerah. Modernisasi yang dilakukan tidak boleh menggerus budaya, tetapi harus berjalan selaras dan memperkuat jati diri masyarakat Pangkep.
Untuk itu, visi ini perlu diterjemahkan ke dalam program-program strategis yang nyata, terukur, dan berdampak langsung bagi masyarakat. Penyusunan RPJMD 2025-2030 menjadi momentum penting untuk memastikan bahwa seluruh perangkat daerah bekerja dalam satu irama menuju Pangkep Hebat Berkelanjutan. Tidak cukup hanya merancang, tetapi juga harus ada komitmen kuat dalam pelaksanaan dan evaluasi program-program tersebut.
Akhirnya, Pangkep Hebat Berkelanjutan bukan hanya harapan, tetapi harus menjadi gerakan bersama, melibatkan seluruh elemen masyarakat. Pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat sipil perlu duduk bersama, memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan membawa manfaat nyata, adil, dan ramah lingkungan. Jika semua pihak bekerja bersama, visi ini bukan hal yang mustahil untuk diwujudkan.
Pangkep 12 Maret 2025
Penulis: Herman Djide, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia Cabang Kabupaten Pangkep