PANGKEP SULSEL - Lingkungan hidup adalah ruang tempat manusia menggantungkan kehidupan. Tanah, air, dan udara menjadi penopang utama bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya. menjaga lingkungan bukan lagi pilihan, melainkan kewajiban.
Menghijaukan tanah adalah langkah sederhana namun penuh makna. Satu pohon yang ditanam dapat menjadi pelindung dari panas terik, menyimpan cadangan air, bahkan menghasilkan oksigen yang kita hirup setiap hari. Menjaga tanah agar tetap subur dengan cara organik pun menjadi ikhtiar nyata untuk mengembalikan keseimbangan ekosistem.
Pupuk organik cair, kompos, serta pemanfaatan limbah alami adalah contoh nyata usaha kecil yang dapat berdampak besar. Selain ramah lingkungan, cara ini mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia yang justru sering membuat tanah menjadi keras dan miskin unsur hara. Menjaga kesuburan tanah berarti menjaga sumber pangan bagi generasi hari ini dan yang akan datang.
Kesadaran masyarakat tentang pentingnya penghijauan sering kali terhalang oleh rasa malas dan kurangnya edukasi. Padahal, jika setiap keluarga menanam satu pohon saja di pekarangannya, bayangkan berapa juta pohon baru yang tumbuh setiap tahun. Kebersamaan dan gotong royong dalam penghijauan akan menjadikan bumi lebih ramah dan menyehatkan.
Selain itu, hijau bukan hanya persoalan estetika, melainkan soal keberlangsungan hidup. Tanah yang gersang tidak mampu menahan air hujan, sehingga banjir mudah terjadi. Tanah yang subur, sebaliknya, dapat menjadi benteng alami yang menyelamatkan banyak jiwa. Menghijaukan tanah sejatinya adalah upaya mencegah bencana sejak dini.
Pemerintah, lembaga pendidikan, hingga komunitas memiliki peran penting dalam menggerakkan aksi hijau ini. Program menanam pohon, sekolah adiwiyata, hingga gerakan bank sampah adalah contoh kolaborasi yang bisa mempercepat kesadaran masyarakat. Namun tanpa partisipasi individu, semua program itu hanya tinggal wacana.
Menjaga lingkungan bukanlah pekerjaan yang selesai dalam sehari. Ia butuh konsistensi, kesabaran, dan rasa cinta yang mendalam terhadap bumi. Sama halnya dengan merawat diri, bumi pun harus kita rawat setiap hari agar tetap sehat dan kuat menopang kehidupan.
Kita harus memandang penghijauan sebagai investasi jangka panjang. Bukan untuk kita saja, tetapi untuk anak cucu yang kelak akan mewarisi tanah ini. Apa yang kita tanam hari ini, mereka yang akan memetik manfaatnya di masa depan.
Akhirnya, menghijaukan tanah adalah menjaga kehidupan itu sendiri. Setiap tetes keringat saat menanam, setiap sampah yang kita kelola, dan setiap pohon yang kita rawat adalah bentuk cinta kita pada bumi. Mari bersama-sama menjadikan bumi hijau kembali, agar masa depan tetap penuh harapan.
Pangkep 16 September 2025
Herman Djide
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia Cabang Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan