PANGKEP SULSEL - Kepala SDN 35 Leange, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep, Mustari, S.Pd., kini tengah menggencarkan gerakan pembenahan lingkungan sekolah. Upaya ini dilakukan sebagai bagian dari persiapan menuju program Adiwiyata 2025 serta menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati setiap tanggal 2 Mei.
Dalam keterangannya, Mustari menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan sekolah. Menurutnya, lingkungan yang bersih dan tertata rapi merupakan salah satu bentuk nyata kepedulian terhadap kualitas pendidikan. “Kebersihan lingkungan mutlak dilakukan sebagai bentuk kepedulian kita untuk kenyamanan belajar para siswa, ” ujarnya.
Program pembenahan lingkungan ini tidak hanya fokus pada aspek kebersihan fisik, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai pendidikan karakter. Para siswa diajak untuk terlibat langsung dalam menjaga lingkungan, mulai dari memilah sampah, menanam pohon, hingga merawat taman sekolah.
Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari para guru, komite sekolah, serta orang tua siswa. Mereka secara bergotong royong membersihkan area sekolah, memperbaiki sarana dan prasarana, serta memperindah sudut-sudut taman dengan hiasan edukatif.
Mustari juga menggandeng beberapa pihak eksternal seperti Dinas Lingkungan Hidup dan komunitas peduli lingkungan untuk memberikan edukasi tentang pentingnya pelestarian alam. Hal ini diharapkan mampu memperluas wawasan para siswa tentang pentingnya menjaga bumi sejak usia dini.
Salah satu program unggulan yang tengah dikembangkan adalah “Kelas Hijau”, yakni sebuah konsep pembelajaran luar ruang yang memanfaatkan taman sekolah sebagai ruang belajar alternatif. Dengan ini, diharapkan suasana belajar menjadi lebih segar, menyenangkan, dan penuh inspirasi.
Pembenahan ini juga menjadi langkah konkret SDN 35 Leange untuk masuk dalam penilaian program Adiwiyata tingkat kabupaten. Adiwiyata merupakan program nasional yang mendorong sekolah-sekolah di Indonesia untuk peduli dan berbudaya lingkungan.
Selain itu, momen ini sekaligus menjadi titik balik dalam meningkatkan kesadaran seluruh warga sekolah terhadap pentingnya lingkungan sebagai bagian tak terpisahkan dari proses pendidikan. Tidak hanya guru dan siswa, tenaga kependidikan pun dilibatkan dalam upaya ini.
Menurut Mustari, sekolah bukan hanya tempat belajar secara akademik, tetapi juga ladang pembentukan karakter. Dengan menjadikan lingkungan sebagai bagian dari pembelajaran, siswa akan tumbuh menjadi pribadi yang peduli, disiplin, dan bertanggung jawab.
Dalam rangka menyambut Hardiknas, sekolah juga menggelar serangkaian kegiatan seperti lomba kebersihan antarkelas, penanaman pohon simbolik, serta diskusi tentang pahlawan pendidikan. Semua kegiatan ini bertujuan membangun rasa cinta tanah air dan semangat belajar.
Mustari berharap, langkah ini bisa menjadi inspirasi bagi sekolah lain di wilayah Pangkep. “Kita mulai dari langkah kecil di sekolah kita sendiri. Mudah-mudahan bisa berdampak besar ke depan, ” ujarnya dengan semangat.
Dengan semangat kolaborasi dan tekad kuat, SDN 35 Leange terus bergerak maju. Harapannya, sekolah ini tidak hanya menjadi tempat menimba ilmu, tapi juga menjadi pusat pendidikan berwawasan lingkungan yang unggul dan berkelanjutan.
Gerakan yang digagas Mustari ini menjadi bukti bahwa pendidikan dan pelestarian lingkungan bisa berjalan seiring. Menyambut Adiwiyata dan Hardiknas 2025, SDN 35 Leange menanamkan benih perubahan demi masa depan yang lebih hijau dan cemerlang.( Herman Djide)