JAMBI - Saya balik ke Merangin bukan untuk mengejar sesuatu. Tapi saya berniat, ingin mewakafkan diri saya, untuk membangun Merangin!
Bupati Kabupaten Merangin HM Syukur menyampaikan hal itu pada acara Pengukuhan Perkumpulan Keluarga Merangin (PKM) Jambi Periode 2025-2028 di Aula Griya Mayang Sari, kediaman dinas Walikota Jambi, Jumat malam (17/10).
“Ini adalah panggilan hati untuk kembali ke daerah, guna mewujudkan Kabupaten Merangin maju dan berkembang. Memang banyak kritikan. Tetapi saya yakin, kritikan itu akan hilang seiring waktu perubahan yang saya lakukan, ” terang Syukur.
Syukur mengakui, hajat dan perjuangannya untuk membuat Merangin lebih maju dan berkembang tidak semudah membalik telapak tangan. Banyak tantangan, hambatan dan membutuhkan kerja keras dan semangat kebersamaan.
Tantangan dan Strategi
Ia mencontohkan, salah satu tantangan teranyar, yakni badai efisiensi anggaran – semua anggaran dipotong 50 persen - - yang terjadi saat ia baru menjabat Bupati Merangin. Tidak hanya itu, anggaran baru berjalan, ada lagi pengurangan dana transfer pusat.
Namun demikian HM Syukur menegaskan, pemerintahan dan pembangunan harus tetap berjalan. Bermodal semangat yang tinggi, perubahan harus cepat dilakukan untuk mewujudkan Merangin Baru (Berdayasaing, Akuntabel, Reformis dan Unggul) 2030.
“Ketika penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang jalan protokol di Kota Bangko banyak kritikan terjadi. Padahal saya tidak mengusir, tapi saya mengatur supaya Kota Bangko tertib dan indah, ” beber HM Syukur mengisahkan salah satu terobosan yang belum lama ini ia lakukan untuk merapikan wajah Kota Bangko.
Meskipun awalnya bermunculan kritikan, warga baru merasakan kalau Kota Bangko sudah berubah, bersih tertib dan nyaman. Dulu sampah-sampah berserakan dimana-mana. Sekarang tinggal mewujudkan keindahannya.
Keindahan dimaksud diakuinya belum muncul. Lantaran taman di bekas lokasi PKL belum dibangun. Anggaran untuk membangun itu belum ada akibat efisiensi dan pengurangan dana transfer daerah, serta banyak kegiatan prioritas lainnya.
‘’Alhamdulillah program bantuan untuk pondok pesantren, beasiswa dan Jamkesda tetap bisa berjalan. Sekarang kita sudah bentuk Satgas Penyelamatan Asset daerah. Insya Allah semua asset daerah terselamatkan, ’’ jelas Bupati.
Ditambahkan Syukur, ia juga pernah mengundang dan menjamu para pengelola hiburan malam di rumah dinas bupati, sehingga muncul berbagai kritikan. Bupati dianggap pilih kasih.
“Padahal semua itu strategi saya. Setelah pengelola hiburan malam itu dijamu, mereka diminta melakukan kesepakatan. Tapi setelah kesepakatan itu dilanggar, tidak ada ampun, semua rumah dan lokasi usahanya langsung kita ratakan!” tegas HM Syukur.
Hadir pada pertemuan yang bertema “Serumpun Basamo, Teguh Menjago Warisan dan Persaudaraan di Tanah Jambi dan Mari Besamo Kito wujudkan Merangin Baru untuk Jambi yang lebih Mantap. Putra dan putri Merangin yang berkarier di Kota Jambi.(IS/ari)
