Hoaks Penembakan Siswa di Yalimo Terbongkar: OPM Jadikan Pelajar Sebagai Propaganda Politik

2 hours ago 1

Yalimo, Papua Pegunungan - Isu mengejutkan tentang penembakan seorang siswa di Kabupaten Yalimo kembali mencuat dan sempat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Narasi yang menyebut aparat keamanan menembak pelajar itu dengan cepat menyebar melalui media sosial dan pesan berantai, seolah-olah aparat bertindak represif terhadap warga sipil. Namun setelah ditelusuri, informasi tersebut dipastikan tidak benar alias hoaks.

Pihak aparat, tokoh masyarakat, hingga pemuka agama di Yalimo menegaskan bahwa kabar tersebut hanyalah rekayasa kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang sengaja diproduksi untuk menggiring opini negatif terhadap aparat keamanan.

Tokoh masyarakat Yalimo, Markus Wetipo, menyampaikan klarifikasinya setelah melakukan pengecekan langsung di lapangan.


“Kami sudah mengecek, tidak ada siswa yang ditembak. Ini jelas rekayasa. Masyarakat jangan mudah percaya, karena mereka (OPM) selalu menggunakan anak-anak sebagai alat politik, ” tegas Markus, Selasa (16/9/2025).

Hal senada disampaikan Pendeta Yonas Wenda, tokoh agama di Yalimo. Ia menilai, propaganda yang melibatkan pelajar sangat berbahaya karena menyentuh ranah pendidikan, yang seharusnya menjadi benteng masa depan generasi Papua.


“Sangat disayangkan, anak-anak dijadikan propaganda. Padahal tugas kita adalah mendidik dan melindungi mereka, bukan menanamkan kebencian. Pendidikan harus dijaga, bukan dikorbankan untuk kepentingan politik kelompok bersenjata, ” ujarnya.

Dari pihak aparat, Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan, secara tegas membantah tuduhan yang dilempar OPM.


“Tidak benar berita itu. Tidak benar aparat TNI melakukan penembakan terhadap pelajar, dan tidak benar ada pengedropan pasukan ke wilayah Yalimo, ” tegasnya.

Klarifikasi ini sekaligus membantah narasi OPM yang menuding SMA Negeri 1 Yalimo menjadi lokasi terjadinya insiden. Faktanya, tidak ada laporan resmi dari pihak sekolah, tenaga pendidik, maupun warga terkait adanya korban penembakan.

Dengan terbongkarnya hoaks ini, masyarakat diharapkan semakin cerdas dalam memilah informasi. Warga Yalimo juga menegaskan bahwa prioritas mereka saat ini adalah menciptakan ketenangan, menjaga keberlangsungan pendidikan, serta membangun masa depan generasi muda tanpa terjebak dalam propaganda politik yang menyesatkan.

“Kami ingin anak-anak belajar dengan aman, bukan dijadikan alat oleh kelompok bersenjata. Jangan biarkan hoaks merusak masa depan Papua, ” tutup Pendeta Yonas.

(APK/RED1922)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |