PAPUA BARAT DAYA-Di tengah hening dan damainya perbatasan RI–PNG, prajurit Satgas Pamtas Mobile Yonif 10 Marinir/SBY menunjukkan makna sejati pengabdian: hadir untuk melindungi, sekaligus berbagi kasih kepada sesama. Melalui program “Jum’at Berkah”, para prajurit Korps Marinir itu turun langsung membagikan paket sembako kepada masyarakat Kampung Asiafsaman, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya. Jum'at (31/10/2025).
Kegiatan sederhana itu menghadirkan suasana penuh haru. Senyum tulus warga menjadi balasan paling berharga bagi pengorbanan para prajurit yang bertugas jauh dari keluarga, menjaga batas negeri sambil menebar kebaikan di tanah penugasan.

“Kami ingin kehadiran Satgas tidak hanya dirasakan dari sisi keamanan, tetapi juga membawa manfaat dan kebahagiaan bagi masyarakat, ” ungkap Danpos Kampung Asiafsaman, Lettu Marinir Dwi Ardianto, di sela kegiatan.
Ia menegaskan, program “Jum’at Berkah” adalah bentuk nyata dari semangat Marinir untuk Rakyat, yang menjadi ruh setiap pengabdian prajurit di wilayah operasi. “Bagi kami, berbagi adalah bagian dari menjaga. Karena kedamaian sejati lahir dari hubungan yang tulus antara TNI dan rakyat, ” tambahnya.
Masyarakat pun menyambut dengan antusias. Paket sembako berisi kebutuhan pokok dibagikan satu per satu, dan di setiap tangan yang menerima, tersimpan rasa syukur yang dalam.
“Kami sangat berterima kasih kepada bapak-bapak Marinir. Mereka bukan hanya penjaga kami, tapi juga saudara kami di sini. Tuhan memberkati setiap langkah mereka, ” tutur Victor Mate, salah satu warga Kampung Asiafsaman dengan mata berkaca-kaca.
Kehadiran Satgas Yonif 10 Marinir/SBY di perbatasan bukan sekadar menjalankan tugas militer, melainkan juga merajut kepercayaan dan memperkuat persaudaraan antara TNI dan rakyat Papua. Di balik disiplin dan ketegasan, para prajurit menunjukkan wajah kemanusiaan TNI yang menjaga kedaulatan dengan hati dan kasih.
Kegiatan berlangsung aman, tertib, dan penuh keakraban. Suasana kampung terasa lebih hidup — bukan hanya karena bantuan yang datang, tetapi karena hangatnya rasa kebersamaan yang tumbuh di antara prajurit dan rakyat.
“Inilah wajah sejati TNI di perbatasan: menjaga dengan kasih, melindungi dengan ketulusan, ” ujar Lettu Dwi menutup kegiatan.
Di ujung negeri, di antara rimba dan pegunungan, Jum’at Berkah bukan sekadar kegiatan sosial. Ia adalah simbol cinta tanah air, di mana TNI dan rakyat menyatu dalam satu semangat: menjaga Indonesia dengan hati.
(Lettu Mar Maya/AG)




































