Bondowoso - Perhutani (01/11/2025) | Pemandangan menakjubkan tersaji di halaman Kantor Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH Klabang), Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bondowoso. Di awal bulan November, hamparan bunga langka Scadoxus multiflorus atau yang lebih dikenal dengan sebutan bunga Desember bermekaran indah, menghadirkan pesona alami yang memanjakan mata setiap pengunjung. Keindahan bunga berwarna merah menyala itu menarik perhatian Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang tengah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bondowoso pada Sabtu (1/11/2025).
Begitu tiba di area kantor Perhutani BKPH Klabang, Gubernur Khofifah langsung menghentikan langkahnya sejenak. Pandangannya tertuju pada deretan bunga berbentuk bulat menyerupai bola yang tumbuh di antara pepohonan rindang. Bunga yang berasal dari benua Afrika tersebut tampak kontras dengan latar hijau pepohonan, menciptakan suasana eksotis dan menenangkan di lingkungan kantor Perhutani.
“Saya suka bunga, apalagi yang langka seperti ini. Jarang sekali bisa melihat bunga seindah ini tumbuh subur di lingkungan perkantoran. Bunga Desember ini biasanya hanya mekar beberapa minggu dalam setahun, jadi momen seperti ini sangat spesial. Kebetulan bunga ini juga ada di halaman Gedung Negara Grahadi di Surabaya akan tetapi kalah indah dan subur dengan yang disini, ” ujar Gubernur Khofifah dengan senyum kagum sambil berpose di dekat bunga yang sedang mekar sempurna.
Selain menikmati keindahan bunga, Gubernur Khofifah juga memberikan apresiasi kepada jajaran Perhutani Klabang atas kreativitas dan kepedulian mereka dalam memperindah lingkungan kerja.
“Perhutani Klabang ini luar biasa. Selain menjalankan tugas pokok dalam menjaga kelestarian hutan dan mengelola sumber daya alam, mereka juga mampu menciptakan ruang hijau yang estetik dengan tanaman langka seperti ini. Hal ini bisa menjadi contoh dan inspirasi bagi instansi lain dalam menggabungkan fungsi konservasi dengan estetika lingkungan, ” tuturnya.
Sementara itu, Administratur Perhutani Bondowoso, Misbakhul Munir, menjelaskan bahwa Scadoxus multiflorus merupakan tanaman hias yang cukup sulit dirawat. Tanaman ini memerlukan kelembapan udara yang stabil, kondisi tanah yang gembur dan kaya unsur hara, serta pencahayaan alami yang sesuai. Faktor-faktor tersebut membuat bunga Desember tidak bisa tumbuh di sembarang tempat.
“Bunga ini sudah ada di halaman kantor sejak beberapa tahun lalu, bahkan sebelum saya menjabat di sini. Kami terus berupaya merawatnya agar tetap tumbuh subur. Ternyata bunga Desember ini sangat cocok dengan kondisi lingkungan di Klabang yang lembap dan rindang. Keberadaannya kini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami, ” jelas Misbakhul Munir.
Menurutnya, masa mekar bunga Desember biasanya terjadi antara akhir November hingga pertengahan Desember, bertepatan dengan datangnya musim hujan. Ketika bunga-bunga itu mekar bersamaan, halaman kantor Perhutani BKPH Klabang berubah menjadi spot wisata mini yang menarik perhatian banyak orang.
“Setiap kali bunga ini mekar, banyak masyarakat sekitar maupun pegawai yang datang untuk berfoto dan menikmati keindahannya. Kami tentu senang, karena selain memperindah lingkungan, bunga ini juga memberikan nilai edukatif dan mempererat hubungan masyarakat dengan Perhutani, ” tambahnya.
Kini, bunga Desember bukan sekadar tanaman hias, melainkan juga menjadi simbol keindahan dan kelestarian alam di lingkungan Perhutani Klabang. Pesona alaminya tidak hanya mempercantik suasana kantor, tetapi juga menjadi pengingat pentingnya menjaga alam dengan penuh cinta dan tanggung jawab. Di tengah kesibukan menjaga hutan Bondowoso, bunga ini hadir sebagai lambang harmonisasi antara manusia dan alam — sebuah pesan indah yang tumbuh dari tanah hijau Klabang.@Red.















































