Kapolresta Mataram Pimpin Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana 2025 di Taman Sangkareang

3 hours ago 2

Mataram, NTB – Dalam rangka memastikan kesiapsiagaan seluruh unsur dalam menghadapi potensi bencana alam, Kapolresta Mataram Kombes Pol. Hendro Purwoko, SIK., MH., memimpin Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025 yang berlangsung di Lapangan Taman Sangkareang, Rabu (05/11/2025).

Apel siaga ini digelar serentak di seluruh Indonesia dan diikuti berbagai unsur, mulai dari pemerintah daerah, TNI, Polri, instansi terkait, BPBD, Basarnas, PMI, BMKG, hingga perwakilan kelompok masyarakat dan relawan. Suasana apel berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan antar-stakeholder penanggulangan bencana.

Dalam kegiatan tersebut, Kapolresta Mataram membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, yang menekankan pentingnya sinergi lintas sektor serta kesiapan personel dan sarana prasarana dalam menghadapi potensi bencana di seluruh wilayah Indonesia.

“Apel ini digelar untuk memastikan kesiapan kita di Kota Mataram, baik dari segi personel maupun sarana dan prasarana dalam menghadapi bencana alam. Kesiapsiagaan adalah kunci untuk melindungi keamanan dan keselamatan masyarakat, ” tegas Kombes Pol. Hendro Purwoko.

Kapolresta Mataram menambahkan, ada delapan poin penting yang menjadi arahan Kapolri dalam apel tanggap darurat bencana tahun ini, di antaranya:

Melakukan deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan bencana secara berkelanjutan bersama BMKG dan pihak terkait.

Menyampaikan imbauan kamtibmas dan informasi potensi bencana kepada masyarakat.

Memastikan kesiapan personel, sarana, dan logistik, termasuk peralatan evakuasi dan kendaraan operasional.

Melaksanakan simulasi tanggap darurat secara rutin sebagai sarana edukasi publik.

Mengutamakan kecepatan, ketepatan, dan profesionalitas dalam proses evakuasi, penyaluran bantuan, dan rehabilitasi.

Menjalankan tugas dengan empati dan humanis agar masyarakat merasa aman dan terlindungi.

Melaksanakan setiap tahapan penanggulangan bencana sesuai prosedur serta melakukan evaluasi berkelanjutan.

Memperkuat koordinasi dan sinergitas antara TNI, Polri, BNPB, Basarnas, PMI, BMKG, pemerintah daerah, relawan, dan masyarakat.

“Delapan poin arahan ini harus menjadi pedoman kita dalam menjalankan tugas penanggulangan bencana, agar penanganan di lapangan bisa cepat, tepat, dan terpadu, ” ujarnya.

Lebih lanjut, Kapolresta Mataram menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan BMKG dan BPBD Kota Mataram untuk memperkuat sistem komunikasi dan peringatan dini bencana di wilayah hukumnya.

“Kami terus mendorong semua pihak agar aktif berkoordinasi dan membangun kesiapan bersama. Semoga bencana tidak terjadi, tetapi kesiapsiagaan tetap harus menjadi prioritas, ” tutupnya.

Apel tersebut menegaskan komitmen bersama seluruh unsur di Kota Mataram dalam menjaga keselamatan warga, sekaligus memperlihatkan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama menghadapi segala bentuk potensi bencana.(Adb)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |