Pasaman, — Komando Distrik Militer (Kodim) 0305/Pasaman menggelar rapat koordinasi penting terkait rencana pemindahan makam Pahlawan Nasional Tuanku Imam Bonjol ke kampung halamannya di Bonjol, Kabupaten Pasaman. Senin (28/7).
Rapat dipimpin langsung oleh Dandim 0305/Pasaman, Letkol Arh Budi Prasetya dan dihadiri oleh berbagai unsur Forkopimda serta tokoh masyarakat dan ahli waris.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain: Bupati Pasaman Welly Suhery, Wakil Ketua DPRD Pasaman, Waka Polres Pasaman, Perwakilan Kejari Pasaman, Ketua Pengadilan Negeri, Ketua Pengadilan Agama, Kepala OPD/SKPD Pemda Pasaman, Wali Nagari Ganggo Hilia, Ketua LKAAM Kabupaten Pasaman, Datuak Bando Kali, Ketua KAN Ganggo Hilia, Perwakilan tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama Bonjol, dan Ahli waris Tuanku Imam Bonjol.
Dalam sambutannya, Dandim 0305/Pasaman Letkol Arh Budi Prasetya menegaskan bahwa pemindahan makam Tuanku Imam Bonjol merupakan amanah negara yang harus dilaksanakan secara bersama dan penuh kehormatan.
“Ini adalah tanggung jawab kita bersama sebagai anak bangsa untuk menghormati jasa pahlawan nasional. Kami harap, semua kendala dapat kita hadapi dan selesaikan bersama secara musyawarah dan bijaksana, ” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa rencana pembentukan Kodam XX Tuanku Imam Bonjol yang akan membawahi wilayah Sumbar dan Jambi, menjadi semangat tambahan untuk mempercepat realisasi pemindahan makam.
Sementara itu, Bupati Pasaman Welly Suhery menyampaikan bahwa pihaknya telah membahas hal ini pada rapat sebelumnya dan menyambut positif rencana tersebut.
“Jika makam beliau dipindahkan ke kampung halamannya, tentu ini menjadi momen bersejarah dan sangat membanggakan. Mari kita sukseskan bersama, ” kata Bupati.
Ketua LKAAM Pasaman, Datuak Bando Kali, menyampaikan dukungan penuh terhadap pemindahan makam tersebut dan meminta ahli waris untuk berlapang dada.
“Tuanku Imam Bonjol bukan milik keluarga saja, tapi milik masyarakat Bonjol, bahkan bangsa ini. Kami harap keluarga bisa melihat ini sebagai bentuk penghormatan bersama, ” tegasnya.
Dukungan serupa juga disampaikan tokoh masyarakat Bonjol, yang menyebutkan bahwa rencana ini telah lama diperjuangkan dan 99% masyarakat Bonjol menyetujuinya.
“Saya mewakili 62 ninik mamak di Kecamatan Bonjol menyatakan siap di garda terdepan untuk menghadapi segala bentuk kendala yang mungkin timbul, ” ungkap salah satu tokoh adat.
Wakil II Ketua DPRD Pasaman, Eka Hariani Sandra, menegaskan bahwa lembaganya mendukung penuh instruksi Presiden dan siap mengawal proses ini hingga tuntas.
Rapat koordinasi ini menandai langkah konkret pertama dalam upaya penghormatan terhadap Pahlawan Nasional Tuanku Imam Bonjol, salah satu tokoh penting dalam sejarah perjuangan bangsa. Pemindahan makamnya ke Bonjol diharapkan menjadi simbol kebangkitan nilai-nilai kepahlawanan dan identitas sejarah masyarakat Pasaman.