Lapas Kelas IIB Slawi Gelar Skrining Tuberkulosis Tahun 2025, Targetkan 385 Warga Binaan

1 month ago 17

Slawi, 30 Oktober 2025 – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Slawi melaksanakan kegiatan penemuan kasus Tuberculosis (TBC) melalui skrining gejala dan pemeriksaan Chest X-Ray (Rontgen Dada) bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Kamis (30/10). Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional penanggulangan TBC bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Puskesmas Kambangan, serta PT. Cito Putra Utama sebagai pelaksana pemeriksaan radiologi.

Pelaksanaan berlangsung di Aula Dr. Sahardjo Lapas Slawi mulai pukul 08.00 WIB dan berjalan tertib. Program skrining ini merupakan tindak lanjut Surat Edaran Dirwatkeshab Ditjenpas *Kemenimipas* RI Nomor PAS.06-PK.07.03-442 tentang Penemuan Kasus Tuberculosis melalui Rontgen Dada pada UPT Pemasyarakatan Tahun 2025.

Kegiatan dijadwalkan selama dua hari, yakni 30–31 Oktober 2025, dengan target pemeriksaan terhadap 385 WBP. Pada hari pertama, tercatat sebanyak 257 warga binaan telah mengikuti pemeriksaan.

Skrining meliputi pemeriksaan gejala TBC, pengukuran berat dan tinggi badan, pemeriksaan Rontgen Dada, hingga pengambilan sampel dahak bagi WBP yang terindikasi memiliki gejala atau gambaran radiologi tidak normal. Petugas kesehatan dari Puskesmas Kambangan, tenaga kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, serta tim PT. Cito Putra Utama turut terlibat dalam proses pemeriksaan berjenjang.

Bagi peserta dengan temuan indikasi TBC melalui Rontgen Dada, akan dilakukan pemeriksaan lanjutan menggunakan metode Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk memastikan diagnosis dan menentukan langkah terapi selanjutnya. Kegiatan ini juga sekaligus menginisiasi Terapi Pencegahan TBC (TPT) bagi WBP yang memenuhi kriteria.

Kepala Lapas Kelas IIB Slawi, Edi Kuhen, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen pemasyarakatan dalam mendukung program eliminasi TBC nasional.

“Lingkungan pemasyarakatan merupakan salah satu lokasi yang rawan penularan penyakit menular seperti TBC. Karena itu, kami berkomitmen memastikan kondisi kesehatan warga binaan melalui skrining dan deteksi dini, ” ujarnya.

Kegiatan hari pertama berjalan lancar dengan dukungan petugas dan warga binaan. Evaluasi awal telah dilakukan guna memastikan pelaksanaan hari kedua berjalan optimal.

Program skrining TBC ini diharapkan mampu mendukung upaya pemerintah dalam menekan angka penularan TBC dan meningkatkan derajat kesehatan warga binaan di Lapas Kelas IIB Slawi.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |