NUSAKAMBANGAN – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Permisan menerima kunjungan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Jakarta, dalam rangka pemenuhan tugas perkuliahan Semester Ganjil pada mata kuliah Hukum Pidana, Acara Pidana, dan Kriminologi. Kamis (6/11)
Kegiatan kunjungan berlangsung dengan pendampingan langsung oleh Kasubbag Tata Usaha, Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik (Kasi Binadik), serta Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban (Kasi Kamtib) Lapas Permisan. Pada kesempatan tersebut, mahasiswa mendapatkan penjelasan mengenai sistem pembinaan yang diterapkan, tahapan pembinaan narapidana mulai dari tahap awal hingga persiapan kembali ke masyarakat, serta peran lapas dalam sistem peradilan pidana di Indonesia.
Kasi Binadik Lapas Permisan, Andar Saenur Warikas, menyampaikan bahwa pembinaan bukan hanya berfokus pada disiplin dan pengamanan, tetapi juga pemberdayaan dan peningkatan kapasitas diri warga binaan.
“Pembinaan yang kami lakukan bertujuan untuk membentuk warga binaan agar siap kembali ke masyarakat. Melalui pembinaan kepribadian dan kemandirian, salah satunya melalui kegiatan kerja seperti membatik, kami ingin memastikan bahwa setelah bebas nanti mereka memiliki keterampilan yang bermanfaat dan dapat menjadi bekal dalam menjalani kehidupan yang lebih baik, ” jelasnya.
Untuk memperkaya pemahaman mahasiswa, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab dengan empat orang petugas pemasyarakatan dan empat warga binaan. Mahasiswa dapat menggali informasi secara langsung mengenai dinamika kehidupan di dalam lapas, proses pembinaan, serta hambatan dan tantangan dalam penegakan hukum dan pemasyarakatan.
Salah satu perwakilan mahasiswa UNJ, Fahira, menyampaikan kesan dan pandangannya.
“Kunjungan ini memberikan pengalaman nyata bagi kami tentang bagaimana hukum pidana dan sistem pemasyarakatan diterapkan. Melihat langsung proses pembinaan membuat kami semakin memahami bahwa pemasyarakatan tidak hanya tentang penghukuman, tetapi juga tentang pemulihan dan reintegrasi sosial, ” ungkapnya.
Di akhir kegiatan, rombongan mahasiswa mengunjungi langsung unit kegiatan pembinaan kemandirian, yakni kegiatan membatik. Mereka menyaksikan proses pembuatan batik yang dikerjakan oleh warga binaan dengan pendampingan instruktur. Kegiatan ini menjadi salah satu program unggulan yang bertujuan meningkatkan kreativitas dan kemandirian warga binaan.
Melalui kunjungan ini, diharapkan mahasiswa mendapatkan wawasan empiris terkait pelaksanaan sistem pemasyarakatan, sekaligus memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan institusi pemasyarakatan dalam memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan kehidupan sosial masyarakat.








































