M. Qodari Resmi Pimpin KSP Usai Dilantik di Istana Negara, Total Kekayaannya Tercatat Rp261 Miliar

2 hours ago 1

JAKARTA - Pergantian pucuk pimpinan di lingkungan Istana Negara kembali terjadi. Muhammad Qodari, seorang tokoh yang akrab disapa M. Qodari, secara resmi mengemban amanah baru sebagai Kepala Kantor Staf Presiden (KSP). Pelantikan ini dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta, pada hari Rabu, 17 September 2025. Ia menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat oleh Letnan Jenderal TNI (Purn) Anto Mukti Putranto.

Kantor Staf Presiden, yang kini menjadi tempat M. Qodari beraktivitas, memegang peranan krusial. Lembaga ini bertugas memberikan dukungan penuh kepada Presiden dan Wakil Presiden. Dukungan tersebut mencakup pengendalian program-program prioritas nasional, penguatan komunikasi politik, serta pengelolaan isu-isu strategis yang dihadapi bangsa.

Perjalanan M. Qodari hingga menduduki posisi penting ini tentu menarik untuk disimak. Lahir di Palembang, Sumatera Selatan, pada 15 Oktober 1973, ia telah membangun reputasi yang kuat sebagai seorang pengamat politik dan peneliti yang disegani. Pengalaman dan analisisnya sering menjadi rujukan dalam diskusi publik mengenai dinamika perpolitikan Indonesia.

Sebelum terjun ke dunia pemerintahan, M. Qodari telah malang melintang di lembaga survei. Ia pernah dipercaya memegang posisi Direktur Riset di Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada periode 2003 hingga 2005. Karirnya di LSI berlanjut sebagai Wakil Direktur Eksekutif hingga Oktober 2006. Tak berhenti di situ, M. Qodari kemudian mendirikan lembaga survei independen yang dikenal luas, Indo Barometer, pada November 2006. Hingga kini, ia masih aktif menjabat sebagai Direktur Eksekutif di lembaga tersebut.

Kiprah M. Qodari tidak hanya terbatas pada analisis politik, namun juga mencakup aspek kepemilikan harta kekayaan. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), total kekayaannya tercatat mencapai Rp261 miliar. Angka ini tentu menjadi sorotan publik, mengingat besarnya nilai aset yang ia miliki.

Dari total kekayaan tersebut, porsi terbesar, yakni Rp182 miliar, dialokasikan pada aset tanah dan bangunan. M. Qodari diketahui memiliki koleksi 176 bidang tanah yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia, bahkan lintas pulau. Kepemilikan aset propertinya meliputi wilayah Jakarta, Depok, Palangkaraya, Lombok Utara, Sukabumi, Balikpapan, Bandar Lampung, dan Kabupaten Lampung Utara. Luasnya sebaran aset ini menunjukkan jangkauan investasinya yang signifikan.

Selain aset properti, M. Qodari juga memiliki koleksi alat transportasi dan mesin yang total nilainya mencapai Rp933 juta. Kendaraan yang terdata antara lain satu unit Kijang Innova tahun 2018 senilai Rp284 juta, mobil listrik Neta tahun 2024 senilai Rp299 juta, sebuah motor Honda CMX 500 Rebel tahun 2020 seharga Rp150 juta, serta mobil listrik Wuling Air senilai Rp200 juta. Keberagaman jenis kendaraan ini mencerminkan preferensi dan kebutuhannya.

Lebih lanjut, pundi-pundi kekayaan M. Qodari juga bertambah melalui kepemilikan harta bergerak lainnya senilai Rp9, 8 miliar dan surat berharga senilai Rp475 juta. Kombinasi berbagai jenis aset ini menggambarkan diversifikasi portofolio kekayaan yang ia miliki. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |