Lombok Tengah NTB – Dalam rangka mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, khususnya pada bidang pemberdayaan Warga Binaan untuk ketahanan pangan, Rutan Kelas IIB Praya terus berinovasi melalui program pertanian produktif. Upaya ini kembali membuahkan hasil dengan dilaksanakannya panen kangkung sebanyak 50 kilogram pada Kamis (23/10).
Meski dengan lahan yang terbatas, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) berhasil memanfaatkan setiap jengkal area untuk menanam kangkung secara mandiri di bawah bimbingan petugas subsi pelayanan tahanan. Hasil panen tersebut dimanfaatkan langsung sebagai bahan makanan dapur (Bama) guna memenuhi hak-hak kebutuhan konsumsi harian warga binaan.
Kepala Rutan Kelas IIB Praya, M. Syaripuddin Hazri, menyampaikan bahwa keberhasilan ini menunjukkan komitmen Rutan Praya dalam menjalankan pembinaan kemandirian yang berdampak nyata bagi warga binaan.
“Lahan yang kami miliki memang terbatas, namun dengan pengelolaan yang tepat dan semangat warga binaan, hasilnya tetap maksimal. Panen kangkung ini kami gunakan untuk memenuhi kebutuhan dapur, sehingga dapat menghemat biaya dan menumbuhkan kemandirian, ” ujar Karutan.
Ia menambahkan bahwa kegiatan pertanian ini tidak hanya sekadar untuk ketahanan pangan, tetapi juga menjadi sarana pembinaan karakter dan keterampilan bagi warga binaan.
“Melalui kegiatan ini, warga binaan belajar bertanggung jawab, bekerja sama, dan menghargai hasil kerja keras. Ini merupakan bagian dari pembinaan positif agar mereka siap kembali ke masyarakat, ” lanjutnya.
Keberhasilan panen ini juga menjadi wujud nyata pelaksanaan Program Pemasyarakatan Produktif yang diinisiasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Dengan semangat “Bergerak, Berdampak, dan Berkelanjutan”, Rutan Praya berkomitmen untuk terus memperluas kegiatan pertanian dan mengembangkan inovasi baru demi mendukung kemandirian warga binaan.(Adb)
