SIMALUNGUN - Kalangan aktivis sosial kontrol dan pemerhati perusahaan perkebunan tanaman kelapa sawit menyoroti bobroknya kinerja sistem pengamanan aset milik PTPN IV Regional 2 Unit Kebun Padang Matinggi.
Pasalnya, aktivitas pencurian hasil produksi berupa tandan buah segar kelapa sawit semakin marak di areal Afdeling Unit Kebun Padang Matinggi, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, Senin (10/11/2025), sekira pukul 09.00 WIB.
"Target tidak terpenuhi, bahkan hasil produksi menurun secara signifikan di Kebun PDM belakangan ini, " ungkap nara sumber.
Selanjutnya, nara sumber menjelaskan, disinyalir bagian tanaman Kebun Padang Matinggi melaporkan hasil produksi TBSnya dengan angka manipulatif untuk menutupi hasil produksi yang sebelumnya telah ditentukan capaian targetnya.
"Dalam laporan, menggunakan angka produksi yang manipulatif sesuai dengan perhitungan kehilangan akibat aksi pencurian tersebut, " jelas nara sumber.
Kemudian, nara sumber menambahkan, manajemen perusahaan berplat merah ini terkesan dengan sengaja melemahkan sistem pengawasan operasionalnya yakni Sistem Pengawasan Internal (SPI; red) dan eksternal yakni, personil pengamanan.
"Aksi pencurian TBS kelapa sawit mengakibatkan hasil produksi menurun dapat dijadikan temuan bagi SPI. Sedangkan, kinerja pengawasan eksternal yakni, kinerja personil provider PT JWM di lapangan tidak maksimal, " tutup nara sumber.
Sementara, Manajer Kebun Padang Matinggi dikonfirmasi melalui Askep Tanaman Kebun Adrianto, terkesan enggan merespon dan menanggapi informasi marak aksi pencurian TBS kelapa sawit dan target hasil produksi tidak terpenuhi.
Sangat disesalkan, hingga rilis berita ini dilansir ke publik, Askep Tanaman Kebun Padang Matinggi enggan dikonfirmasi melalui pesan tertulis dan saat dihubungi melalui sambungan percakapan selularnya, panggilan awak media langsung direject. (amry pasaribu)
