DEMAK – Memasuki awal musim penghujan tahun 2025, Komandan Kodim 0716/Demak Letkol Arm Dony Romansah, S.Sos., M.Han., mengingatkan kepada seluruh anggota dan warga masyarakat untuk siaga dan mewaspadai kemungkinan terjadi bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu di wilayah Kabupaten Demak.
Menurut Dandim, meningkatnya curah hujan di awal musim penghujan pada Oktober 2025 ini rawan terjadi bencana alam seperti banjir, angin puting beliung dan tanah longsor, sehingga semua pihak harus berkolaborasi dan koordinasi, baik dari aparatur pemerintah, relawan, aparat TNI Polri maupun warga masyarakat.
“Di Kabupaten Demak sering terjadi bencana alam banjir dan angin puting beliung. Terlebih pada awal tahun 2023 lalu, banjir melanda hampir di sembilan kecamatan, dengan dampak terparah di wilayah Kecamatan Karanganyar. Ini harus menjadi perhatian kita semua untuk bersama-sama mencegah, menghadapi dan mengatasinya, ” kata Dandim dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jumat (31/05/2025).
Lebih lanjut Dandim menyampaikan, bahwa ada beberapa macam banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Demak, diantaranya banjir fluvial, dimana terjadi saat kapasitas debit air sungai melebihi batas normal, sehingga membuat tanggul sungai jebol. Ini seringkali disebabkan oleh hujan lebat yang berkepanjangan dan banyaknya tumpukan sampah yang menghalangi laju air, seperti banjir di Kecamatan Karanganyar beberapa tahun lalu.
Selanjutkan adalah banjir pluvial, yang disebabkan oleh curah hujan tinggi yang tidak mampu ditampung oleh sistem drainase, sehingga air menggenang di permukaan tanah. Dan yang paling sering terjadi adalah banjir rob, yang terjadi di wilayah pesisir pantai utara khususnya di wilayah Kecamatan Sayung, Karanganyar dan Bonang akibat pasang air laut yang lebih tinggi dari rata-rata, apalagi diperparah dengan datangnya air dari sungai yang mengarah ke kawasan tersebut.
Menurut data BPBD Kabupaten Demak, ada 14 kecamatan yang masuk dalam pemetaan wilayah rawan bencana, terutama bagian pemukiman warga yang dilalui oleh aliran sungai besar. Dan Kabupaten Demak sendiri menjadi hilir dari air yang berasal dari wilayah selatan dari Kabupaten Demak, sehingga mau tidak mau harus siap menerima kiriman air dari wilayah Kabupaten Semarang, Salatiga maupun Grobogan.
“Untuk itu, saya selaku Komandan Kodim mengajak seluruh masyarakat untuk selalu siap dan waspada menghadapi bencana manakala terjadi sewaktu-waktu. Kita berdoa bersama semoga wilayah kita ini aman dan tidak terjadi banjir besar, ” pungkas Dandim. (pendim0716).



































