Menteri PKP Targetkan Serapan KUR Perumahan Rp1 T di Jember

3 hours ago 3

JEMBER – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menyoroti potensi besar Kabupaten Jember sebagai sasaran utama penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sektor perumahan. Ia menargetkan aliran dana KUR perumahan mencapai angka fantastis Rp1 triliun di wilayah ini.

"Saya menargetkan serapan KUR bisa mencapai Rp1 triliun, mengingat potensi pasar di Jember sangat besar dengan jumlah penduduk mencapai 2, 6 juta jiwa dan tingkat realisasi rumah subsidi yang termasuk tertinggi secara nasional, " ungkap Menteri Sirait saat meninjau langsung kawasan perumahan bersubsidi di Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Sabtu (18/10/2025).

Menteri Ara, sapaan akrabnya, menekankan krusialnya peran KUR perumahan dalam menggerakkan roda ekonomi lokal. Ia meyakini ratusan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jember akan turut merasakan manfaatnya, mulai dari lini bisnis developer, toko bangunan, kontraktor, hingga usaha rumahan.

Fasilitas KUR perumahan ini menawarkan bunga rendah hanya 6 persen per tahun, di mana 5 persennya disubsidi penuh oleh pemerintah. "Saya yakin ada ratusan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang terlibat di sektor itu, mulai dari developer, toko bangunan, kontraktor, hingga UMKM rumahan, " tuturnya.

Harapannya, program ini akan melahirkan lebih banyak pengusaha baru yang bertransformasi dari skala UMKM menjadi menengah ke atas. Hal tersebut menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan yang sesungguhnya.

Lebih jauh, Menteri Ara mendorong penguatan ekosistem industri perumahan di Jember, termasuk pengembangan industri bahan bangunan lokal. Tujuannya agar rantai pasok tidak lagi bergantung pada pasokan dari luar daerah, sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat Jember semakin terakselerasi.

"Saya berharap tahun depan pertumbuhan ekonomi tertinggi ada di Jember, sekaligus penurunan angka kemiskinan tertinggi juga dari Jember. Itulah tugas negara dan perbankan, melayani rakyat lewat rumah subsidi dan KUR, " tegasnya.

Ia tak lupa mengapresiasi kualitas hunian yang dibangun oleh para pengembang di Jember. Mulai dari aspek bangunan hingga pemilihan lokasi yang dinilai strategis, semuanya mendapat pujian.

"Terima kasih, pengembangnya bagus, airnya bagus, bangunannya bagus, dekat pasar, dekat sekolah. Penerima manfaatnya juga beragam, ada sopir truk, anggota TNI, satpam, perajin tempe, staf notaris, karyawan swasta, hingga pedagang sembako, " ujarnya mengutip langsung.

Fenomena ini ia gambarkan sebagai potret Indonesia ideal yang dicita-citakan Presiden Prabowo, di mana setiap lapisan masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk memiliki hunian idaman.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Ara juga mengapresiasi dukungan penuh pemerintah daerah Jember yang telah memberikan insentif berupa pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Dukungan aktif dari perbankan seperti BTN, BRI, dan Mandiri dalam pembiayaan rumah subsidi juga menjadi catatan positif.

"Karena itu, untuk tahun depan saya perintahkan BP Tapera siapkan 8.000 kuota FLPP untuk Jember, " tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Jember Muhammad Fawait menyatakan komitmen Pemkab Jember untuk mendukung penuh penyerapan rumah subsidi sebagai bagian integral dari Program Sejuta Rumah.

"Kami akan support penuh dengan duduk bersama dengan para pengembang untuk menyerap 8.000 kuota rumah subsidi yang telah dipercayakan Pak Menteri, " ujarnya.

Kunjungan Menteri Ara ke kawasan perumahan bersubsidi yang terdiri dari 500 unit ini turut didampingi oleh Bupati Jember Muhammad Fawait, Inspektur Jenderal Kementerian PKP Heri Jerman, Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Sri Haryati, serta Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho. (PERS

Read Entire Article
Karya | Politics | | |