INTAN JAYA - Di bawah sinar mentari yang menembus kabut lembut pegunungan Intan Jaya, Senin (3/11/2025), suasana hangat dan penuh kedamaian terpancar dari Gereja Kimi di Kampung Jalai, Distrik Sugapa. Di tempat suci itu, prajurit Satgas Yonif 712/Wiratama beribadah bersama masyarakat setempat, mempererat ikatan spiritual dan kebangsaan dalam harmoni yang menyentuh hati.
Ibadah Minggu berlangsung penuh khidmat. Tokoh Agama Kampung Jalai, Bapak Stefanus Ulau, memimpin doa dengan suara bergetar menahan haru, sementara prajurit TNI duduk berdampingan dengan warga, melantunkan puji-pujian dengan tulus.
“Puji Tuhan, bapak-bapak TNI hadir beribadah bersama kami. Mereka bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga membawa damai di kampung kami. Duduk bersama dalam doa seperti ini membuat hati kami tenang, ” tutur Stefanus Ulau, penuh rasa syukur.
Lantunan lagu rohani menggema memenuhi ruang gereja sederhana itu. Beberapa jemaat tampak meneteskan air mata haru. Ibadah kemudian ditutup dengan doa bersama untuk kedamaian Tanah Papua serta keselamatan prajurit yang bertugas menjaga wilayah perbatasan.
Usai ibadah, prajurit Satgas Yonif 712/WT melanjutkan kegiatan dengan pemasangan Bendera Merah Putih di depan Gereja Kimi bersama masyarakat. Warna merah dan putih yang berkibar di tengah perbukitan menjadi simbol persatuan dan cinta tanah air yang tumbuh di hati warga Jalai.
Komandan TK Jalai, Kapten Inf Abel, menjelaskan makna kegiatan tersebut.
“Ini bukan sekadar memasang bendera, tapi menghidupkan semangat nasionalisme. Kami ingin masyarakat Kampung Jalai merasakan kebanggaan sebagai bagian dari Indonesia, dan Merah Putih menjadi saksi persatuan kita, ” ujarnya tegas.
Kebersamaan itu disambut dengan antusias oleh warga. Kepala Kampung Jalai, Bapak Thomas Jugapau, mengungkapkan rasa bangganya melihat semangat warga yang luar biasa.
“Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa semua senang. Kampung kami jadi lebih indah dan semarak dengan bendera yang berkibar di depan gereja, ” ungkapnya sambil tersenyum bangga.
Seorang warga turut menambahkan, “Kami bahagia sekali. Gereja kami jadi lebih hidup, dan kami merasa dekat dengan bapak-bapak TNI yang selalu membantu dengan hati.”
Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan foto kenangan di bawah kibaran Merah Putih simbol kasih, persaudaraan, dan persatuan antara TNI dan rakyat Papua. Momen ini mempertegas peran Satgas Yonif 712/WT tidak hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sahabat dan pelayan masyarakat.
Menanggapi kegiatan tersebut, Panglima Komando Operasi TNI Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, memberikan apresiasi dan penegasan mengenai misi TNI di Papua.
“Kehadiran prajurit dalam ibadah bersama masyarakat adalah bukti pengabdian dengan kasih. Kami ingin menunjukkan bahwa TNI hadir bukan hanya untuk menjaga kedaulatan, tapi juga untuk membangun persatuan dan kedamaian. TNI dan rakyat Papua adalah satu, ” tegas Mayjen TNI Lucky Avianto.
(Lettu Inf Sus/AG)








































