TENGARAN - Sebuah pagi yang biasa berubah menjadi momen penuh duka dan misteri di Desa Barukan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. Sutrisno (56), warga sekitar yang sehari-hari mencari barang bekas sambil memancing, tidak pernah menyangka akan menemukan sebuah bungkusan plastik berisi jenazah bayi perempuan di tepi jalan kampung yang sepi. Selasa 6 Mei 2025.
Penemuan menggemparkan ini terjadi pada Selasa pagi, sekitar pukul 07.30 WIB. Saat sedang menyusuri jalan desa sambil membawa alat pengait dari besi, Sutrisno melihat bungkusan mencurigakan tergeletak di pinggir jalan. Curiga, ia pun menyentuh bungkusan tersebut dengan alat pengaitnya dan terkejut bukan main saat mendapati isinya adalah sesosok bayi mungil yang sudah tidak bernyawa.
“Awalnya saya kira itu sampah biasa. Tapi saat dibuka, ternyata isinya bayi dibungkus kain warna hitam, ” ujar Sutrisno dengan suara bergetar, masih syok dengan temuannya.
Tidak sendirian, ia langsung memanggil tetangganya yang kebetulan lewat. Setelah memastikan isi bungkusan, keduanya segera menghubungi Polsek Tengaran untuk penanganan lebih lanjut.
Kapolres Semarang, AKBP Ratna Quratul Ainy, SIK, MSi., dalam keterangannya pada Rabu (7/5/2025), membenarkan peristiwa tersebut dan menyatakan bahwa jenazah bayi sudah dibawa ke RS Bhayangkara Semarang untuk diautopsi.
“Bayi berjenis kelamin perempuan. Saat ditemukan, masih ada ari-ari dan tali pusar yang belum terpotong sempurna. Diperkirakan baru dilahirkan 2 hingga 12 jam sebelumnya tanpa bantuan medis, ” jelas Kapolres.
Hasil pemeriksaan awal dari bidan Puskesmas Tengaran juga menunjukkan bahwa bayi memiliki panjang 49 cm dan berat sekitar 2, 9 kg menandakan ia lahir dengan ukuran normal dan kemungkinan cukup bulan.
Misteri besar kini menggantung di udara: siapa yang tega membuang bayi mungil itu? Mengapa harus di jalan sepi, dibungkus dan ditinggalkan seperti sampah? Polisi masih melakukan penyelidikan intensif, termasuk mengumpulkan informasi dari warga sekitar yang mungkin mengetahui perempuan yang baru melahirkan dalam beberapa hari terakhir.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk segera melapor bila mengetahui informasi yang dapat membantu penyelidikan. Jangan takut, identitas pelapor akan kami lindungi, ” tambah Kapolres.
Tragedi ini menorehkan luka mendalam, tidak hanya bagi keluarga yang mungkin kehilangan, tapi juga bagi warga yang merasa terguncang atas tindakan tidak berperikemanusiaan tersebut. Di balik bungkusan plastik itu, ada nyawa yang baru saja hadir ke dunia namun tak sempat menghirup kehidupan. (Humas/Agung)