JEPARA - Di tengah geliat pembangunan fisik, ada satu langkah besar yang diambil Satgas TMMD Reguler ke-124 Kodim 0719/Jepara: membangkitkan kembali ingatan sejarah dan identitas lokal Desa Kecapi melalui gagasan monumental secara harfiah dan simbolis yakni pembangunan Monumen Buah Kecapi.
Berlokasi di Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan, Jepara, gagasan ini lahir dari kolaborasi antara Satgas TMMD dan para seniman lokal, tokoh masyarakat, serta budayawan setempat. Diskusi lintas elemen ini digelar pada Kamis (8/5/2025) di rumah Ketua RT 42 RW 08, Dukuh Grobogan, sebagai langkah awal menuju realisasi monumen yang tak hanya estetis, tapi juga sarat makna sejarah.
Monumen ini dirancang tak sekadar menjadi penanda geografis desa, tapi juga ikon budaya dan edukasi sejarah sebuah penghormatan terhadap Ratu Shima, tokoh perempuan legendaris dari masa Kerajaan Kalingga yang dikenal karena ketegasannya dalam menegakkan hukum dan nilai kejujuran.
Kapten Inf Ngadino, Perwira Pelaksana TMMD Reguler ke-124, menyampaikan bahwa monumen ini akan mengangkat warisan kebesaran masa lalu sebagai inspirasi masa kini.
“Kami ingin monumen ini lebih dari sekadar patung. Ia harus menyuarakan semangat Ratu Shima: keadilan, ketegasan, dan kejayaan perempuan dalam sejarah Nusantara. Ini juga bentuk edukasi karakter bagi generasi muda, ” jelasnya.
Diskusi pun berkembang dinamis. Usulan mengalir mulai dari menggabungkan bentuk buah kecapi dengan pahatan khas ukiran Jepara, hingga siluet artistik Ratu Shima yang menjulang tegas. Ada pula gagasan agar monumen ini ditempatkan di pusat desa sebagai ruang publik terbuka dan spot wisata edukatif.
Seniman lokal menyambut rencana ini dengan penuh semangat. “Ini bukan hanya proyek seni, tapi pengangkatan kembali identitas. Kita ingin karya ini terasa lokal, membumi, dan punya cerita yang bisa diceritakan turun-temurun. Idealnya, dibuat dari material lokal agar punya keunikan Jepara yang otentik, ” ujar salah satu pematung.
Pembangunan monumen buah kecapi ini masuk dalam sasaran non-fisik TMMD ke-124, di mana TNI tak hanya menggarap infrastruktur, tetapi juga menumbuhkan karakter desa, memperkuat budaya, dan membangun rasa bangga warga terhadap jati dirinya.
Melalui kolaborasi ini, Satgas TMMD berharap monumen tersebut kelak akan menjadi penyambung masa lalu dan masa depan mengabadikan nilai-nilai sejarah, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk bangga menjadi bagian dari desa dengan akar budaya yang kuat. (Pendim 0719)