Muhadjir Effendy: UM Palangkaraya Harus Cetak Lulusan Berintegritas Tinggi

2 hours ago 2

PALANGKARAYA – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhadjir Effendy, menaruh harapan besar kepada seluruh civitas akademika Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UM Palangkaraya). Ia mendesak agar institusi pendidikan ini mampu melahirkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kredibilitas tinggi dan integritas kuat.

Pesan fundamental ini disampaikan Muhadjir Effendy saat memberikan orasi ilmiah dalam acara wisuda UM Palangkaraya yang diselenggarakan pada Sabtu, 1 November, di Kalawa Convention Hall. Di hadapan lebih dari 2.000 wisudawan dari program diploma, sarjana, hingga pascasarjana, ia menekankan pentingnya pendalaman materi Al-Islam Kemuhammadiyahan bagi seluruh elemen di UM Palangkaraya.

“Sebab, orang itu ditentukan oleh pikirannya. Tindakan seseorang lahir dari sikap dan pemahamannya. Jika pemahaman Islam dan Kemuhammadiyahannya baik, insyaallah langkah-langkahnya akan berada pada garis perjuangan Muhammadiyah, ” ujar Muhadjir Effendy.

Lebih lanjut, Muhadjir Effendy menggarisbawahi urgensi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai kunci untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Ia menjelaskan bahwa seluruh perguruan tinggi di bawah naungan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, termasuk UM Palangkaraya, memiliki tanggung jawab moral yang besar dalam upaya peningkatan kualitas SDM.

“Kampus ini harus tumbuh bukan hanya besar, tetapi juga ber-credibility tinggi, ” tegasnya, menyiratkan bahwa kuantitas tanpa kualitas tidak akan membawa kemajuan berarti.

Pesan ketiga yang disampaikan adalah imbauan agar seluruh warga Muhammadiyah senantiasa menjauhi potensi konflik yang hanya akan menguras energi tanpa memberikan hasil positif. Muhadjir Effendy melihat komitmen Rektor UM Palangkaraya dalam pengembangan rumah sakit, perluasan kampus, dan pembukaan Fakultas Kedokteran sebagai langkah bijak untuk menghindari terjebak dalam pusaran konflik.

“Tidak ada konflik yang membuat sesuatu menjadi lebih besar dalam arti positif. Karena itu, utamakan kekompakan, selesaikan masalah dengan khidmat dan bijaksana, ” pesannya, menekankan pentingnya harmoni dan penyelesaian masalah secara konstruktif.

Sejalan dengan pesan inklusivitas tersebut, Muhadjir Effendy menyinggung poin kesembilan dalam Kepribadian Muhammadiyah, yaitu semangat membantu pemerintah dan bekerja sama dengan berbagai golongan demi mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah SWT. Ia bangga melaporkan bahwa sekitar 30 persen mahasiswa UM Palangkaraya beragama non-Muslim, sebuah bukti nyata dari semangat inklusif yang selalu dijaga oleh Muhammadiyah.

“Saya mendapat laporan bahwa 30 persen mahasiswa UM Palangkaraya adalah non-Muslim. Itu hal yang baik dan tidak aneh. Muhammadiyah sangat inklusif. Di UM Kupang dan Sorong bahkan 70 persen mahasiswa non-Muslim, ” ungkapnya, menandakan bahwa keberagaman adalah kekuatan.

Menutup orasinya, Muhadjir Effendy berpesan agar UM Palangkaraya dan seluruh alumninya tidak pernah berhenti bermimpi besar. Ia meyakini bahwa mimpi besar akan melahirkan capaian-capaian luar biasa.

“Para alumni sudah dibekali ilmu dan sikap yang baik, maka percayalah pada diri sendiri dan berserah diri kepada Allah SWT, ” tutupnya, memberikan motivasi terakhir kepada para lulusan untuk melangkah mantap di masa depan. (muh.ac.id) 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |